Minta BKPM Carikan Investor, Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Mau Kembangkan Wisata Medis di Indonesia

28 Agustus 2020, 21:20 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Laut, Luhut Binsar Pandjaitan.* /Istimewa

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan keinginannya membangun dan mengembangkan wisata medis Tanah Air. 

Keinginannya tersebut disampain Luhut Binsar Pandjaitan melalui satu unggahan di Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Rabu 26 Agustus 2020.

Dalam unggahannya, Luhut meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencarikan investor guna membangun rumah sakit berkelas internasional. Hal itu juga sebagai salah satu pendukung rencana pemerintah mengembangkan wisata medis di Indonesia. 

Baca Juga: Kabar Baik! Pelajar, Mahasiswa, Guru, dan Dosen Akan Dapatkan Kuota Internet Gratis dari Mendikbud

"Rencana pengembangan wisata medis dilakukan lantaran berdasarkan analisa PwC pada tahun 2015, Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600.000 orang, terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan 500.000 orang wisatawan medis pada tahun yang sama," kata dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Selain itu, beberapa warga Indonesia memilih perawatan medis yang harus dilarikan ke luar negeri dengan alasan kurang mempunyai layanan medis domestik untuk menyembuhkan penyakit-penyakit khusus.

Pertimbangan lainnya, kata dia, yakni fakta bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan medis sebesar 3.000 dolar AS hingga 10.000 dolar AS per orang. Di sisi lain, jumlah wisata medis secara global juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Gratifikasi Jaksa Pinangki, Djoko Tjandra Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka

Ia pun menyampaikan kisah tentang pengalaman dari salah seorang dokter mata, mengenai pasien yang biasa berobat ke Singapura sekarang berobat ke Indonesia karena mereka kurang nyaman dengan adanya karantina.

"Melihat fakta-fakta di atas, saya kira pengembangan wisata medis di Indonesia menjadi sangat realistis, dan saya rasa perlu kita bangun distrust tentang pengalaman berobat di luar negeri guna menumbuhkan rasa percaya wisatawan medis Indonesia, dan yang paling penting bagi saya adalah lewat industri wisata medis ini, kita mampu melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan industri layanan kesehatan di Indonesia, serta menahan laju layanan kesehatan serta devisa kita agar tidak mengalir ke negara-negara yang lebih sejahtera," katanya.

Baca Juga: Namanya Hilang dari Daftar Penerima Bantuan, Puluhan Ibu-ibu 'Seruduk' Kantor DPRD Kabupaten Dompu

Menggapi keinginannya tersebut, ia menyatakan perlu adanya dukungan dari pemerintah melalui promosi masif dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti membangun rumah sakit internasional hingga mendatangkan dokter spesialis dari luar neger. 

Jika hal itu dapat terlaksana maka kualitas dan tarif layanan medis Indonesia bisa sebanding dengan negara-negara yang lebih dulu melakukan dua hal tersebut.

"Saya ingin rumah sakit berstandar internasional seperti John Hopkins yang berada di Amerika Serikat, ada cabang nya di Indonesia. Maka dari itu, saya meminta kepada BKPM untuk dapat mencari investor potensial guna membangun rumah sakit berkelas internasional di Jakarta, Bali, dan Medan," katanya.

Baca Juga: Meski Terapkan WFH, Johnny G. Plate Pastikan Layanan Kemenkominfo Tetap Berjalan seperti Biasa

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah juga akan mempertimbangkan izin untuk dokter asing, namun harus sesuai kebutuhan.

Dokter asing itu nantinya, kata dia, tidak hanya sekadar datang melainkan berkolaborasi dengan para dokter dan tenaga medis anak bangsa. Sehingga nantinya rumah sakit menjadi teaching hospital dan mereka harus selalu didampingi oleh dokter-dokter spesialis dari Indonesia.

"Saya juga mengusulkan kepada K/L terkait untuk mengkaji peraturan yang memungkinkan dokter asing bekerja di Indonesia dengan mempertimbangkan komposisi dan durasi izin bekerja, serta nilai tambahnya," katanya.

Baca Juga: Jokowi Bagikan Banpres Produktif di Yogyakarta: Kalau Kurang Minta ke Bank, Tapi Pinjam

Dirinya berharap dalam momentum krisis pandemi COVID-19 bisa betul-betul dimanfaatkan untuk membenahi infrastruktur, fasilitas penunjang, serta regulasi layanan kesehatan di Indonesia agar bisa lebih baik lagi dengan menciptakan perencanaan yang bagus dan terpadu untuk industri wisata medis dalam negeri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler