Masuki Puncak Musim Kemarau, Lima Desa di Rote Ndao Kesulitan Air Bersih

30 Agustus 2020, 14:04 WIB
ILUSTRASI kekeringan.* /SUSANNE JUTZELER/PIXABAY /

PR DEPOK – Sejumlah wilayah di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengalami kekeringan.

Kekeringan tersebut berdampak pada sedikitnya lima desa di wilayah tersebut kesulitan air bersih.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Deskiel Haning, mengatakan pada Sabtu 29 Agustus 2020 bahwa sementara itu terdapat lima desa yang secara resmi dan melaporkan mengalami kekurangan air bersih.

Baca Juga: Stok Dinilai Masih Aman, DPR: Pemerintah Belum Perlu Impor Beras

Hal itu disebabkan karena kekeringan di musim kemarau.

Kepala BPBD juga menjelaskan bahwa lima desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Holulai, Desa Netenaen di Kecamatan Rote Barat Laut, Desa Meoain di Kecamatan Rote Barat Daya serta Desa Lifuleo dan Desa Pukuafu di Kecamatan Landuleko.

Ia menuturkan bahwa sebagai bentuk penanganan, pihaknya akan melakukan penyaluran air bersih dalam waktu dekat.

Baca Juga: Sinopsis Valerian and The City of a Thousand Planet, Petualangan Opera Luar Angkasa di Abad ke-28

Penyaluran air bersih ini sebagai bentuk pihaknya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang berdampak.

Karena armada mobil tangki pihak BPBD masih sangat terbatas, menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam proses penyaluran air bersih di wilayah tersebut.

Deskiel juga mengatakan, hasil pengamatan yang dilakukan pihak BPBD, sudah hampir sebagian desa di Kabupaten Rote Ndao memasuki masa kekeringan.

Baca Juga: Jelang Liga Negara UEFA September Mendatang, Barcelona Ditinggal 14 Pemain, De Jong Salah Satunya

Kekeringan yang panjang berdampak pula pada persediaan air bersih, sehingga berdampak pada krisisnya air bersih di wilayah ini.

Dirinya juga menerangkan baik pemerintah maupun pihak swasta, sudah mempersiapkan upaya penanganan terkait dengan pasokan air bagi masyarakat.

Selain itu, Deskiel juga menambahkan bahwa kondisi kekeringan juga sangat memungkinkan berdampak pada rawannya peristiwa kebakaran.

Baca Juga: Susul Aksi Pembakaran Salinan Alquran oleh Sayap Kanan Rosengard, 10 Demonstran Ditangkap di Malmo

Unntuk itu, pihak BPBD mengimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat menimbulkan kebakaran.

"Kami terus mengimbau warga petani untuk tidak membersihkan lahan dengan cara membakar agar tidak berdampak fatal karena umumnya lahan pertanian yang berdekatan dengan pemukiman penduduk," kata Daskiel.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler