6 Wilayah di Indonesia yang Terdampak Karhutla Paling Besar, September Jadi Puncak Kerawanan

PR DEPOK – Di musim panas pada tahun 2023 ini, bukan hanya polusi saja yang menjadi bahaya karena tidak adanya hujan. Beberapa daerah yang ada di seluruh Indonesia walaupun tidak mengalami polusi udara, banyak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di berbagai wilayah Indonesia akibat kemarau yang berkepanjangan.

Puncak Karhutla Terjadi Pada September

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan selama puncak kemarau yang jatuh pada bulan Agustus sampai September 2023.

Baca Juga: Bleach Thousand Year Blood War Episode 23 Tayang Jam Berapa Hari Ini? Cek Jadwal, Spoiler, dan Link Nonton

Setidaknya KLHK menyebutkan bahwa selama delapan tahun ini, pada bulan September menjadi puncak terjadinya kebakaran hutan lahan.

“Pengalaman selama delapan tahun ini di bulan September biasanya menjadi puncak kerawanan karhutla. Kebakaran yang kami control setiap harinya 20-30 titik,” Kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News.

Daerah yang Terdampak Akibat Karhutla

Baca Juga: 9 Rekomendasi Mie Ayam Ternikmat di Jepara, Aroma Kuahnya Sangat Menggoda

Berdasarkan data yang dimiliki oleh KLHK hingga 12 September 2023 seluas 267.935.59 hektare Indonesia telah hangus terbakar. Dari luas total tersebut sebanyak enam daerah terdampak dan rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yaitu.

1. Kalimantan Barat – Luas 54.402,81 hektar
2. Kalimantan Selatan – Luas 24.588,89 hektar
3. Jawa Timur – Luas 18.780,94 hektar
4. Nusa Tenggara Barat – 26.453,82 hektar
5. Nusa Tenggara Timur – 50.396,79 hektare
6. Papua Selatan – 22.121,31 hektare

Upaya yang Dilakukan Pemerintah Atasi Karhutla

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Bakso Super Sedap di Bogor yang Bisa Jadi Pilihan Kuliner Bersama Keluarga

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melakukan segala upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia. Dengan cara melakukan patrol dan sosialisasi pencegahan di titik yang rawan, lalu melakukan pelatihan kepada warga yang dekat titik rawan.

Tidak hanya itu saja pemerintah juga mengembangkan sistem peringatan dini kebakaran hutan agar mengatasi karhutla lebih cepat dan akurat. Selain itu pemerintah juga melakukan himbauan kepada masyarakat.

Agar tidak membuka lahan dengan cara membakar khususnya pada wilayah penutupan lahan belukar. Selain itu masyarakat juga bisa berpartisipasi aktif dalam pencegahan karhutla.***