PR DEPOK - Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) akan memiliki transportasi publik baru berupa drone atau taksi terbang. Taksi terbang ini diklaim akan ramah lingkungan karena menggunakan baterai.
“Urban Air Mobility” atau biasa dikenal dengan taksi terbang sedang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Korea Selatan, di mana sistem transportasi ini mirip dengan drone.
Dilansir dari berita Antara, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi uji coba taksi terbang akan dilakukan sebelum HUT ke-79 RI. Untuk itu Otoritas Ibu Kota Nusantara menyiapkan helipad sebagai landasan taksi terbang, dan beberapa hal lainnya untuk menunjang uji coba taksi terbang.
Baca Juga: 5 Bakso Terenak di Serang yang Wajib Kamu Cicipi!
IKN sendiri memang mengusung konsep kota ramah lingkungan, yang pastinya taksi terbang ini akan menggunakan baterai. Melalui pemanfaatan Intelligent Transport System (ITS), satu aplikasi dapat digunakan untuk mengangkut penumpang melalui mobil listrik atau kendaraan otonom ke helipad yang ditentukan.
Ali menyatakan pengembangan taksi terbang masih terus berlangsung, dan berharap sumber daya manusia Indonesia bisa menguasai teknologi tersebut.
"Menurut saya momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN, dan harus dimanfaatkan," kata Ali.
Ia juga berharap perusahaan nasional yang bekerjasama dengan pengembang dapat mengembangkan kapasitasnya dalam menguasai teknologi taksi terbang.
Baca Juga: Enak Tenan! Ini 8 Sajian Nasi Goreng di Tegal yang Paling Rekomen, Berikut Alamatnya
Ali mengatakan untuk tarif taksi terbang di IKN akan setara dengan taksi premium yang beroperasi di Jakarta, yaitu kisaran Rp750.000 per 100 meter.
Walaupun menggunakan baterai, taksi terbang ini direncanakan mampu menempuh jarak 60 sampai 100 kilometer dengan daya terisi penuh, dengan kecepatan 200 kilometer per jam.
Memang belum ada jadwal pasti kapan taksi terbang akan diuji coba di nusantara. Namun, proses uji coba nantinya akan dilakukan di wilayah IKN antara Balikpapan atau Samarinda.***