Kematian Mirna dan Fakta Forensik yang Terabaikan, Ini Penjelasan dr. Djaja!

9 Oktober 2023, 15:10 WIB
dr. Djaja memberikan pandangan kontroversial bahwa Mirna mungkin tidak meninggal akibat sianida, melainkan faktor lain yang terabaikan.* /YouTube Feni Rose Official/

PR DEPOK - Kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016 masih menyisakan sejumlah tanda tanya di benak masyarakat.

 

dr. Djaja, seorang pakar forensik terkemuka, dalam acara podcast dr. Richard Lee,  memberikan pandangan kontroversial bahwa Mirna mungkin tidak meninggal akibat sianida, melainkan faktor lain yang terabaikan.

dr. Djaja menjelaskan bahwa jika sianida telah masuk ke dalam darah, bukan dari lambung, melainkan dari pembuluh darah di hati. Dia menyoroti mekanisme detoksifikasi tubuh, di mana sianida berubah menjadi tiosianat.

dr. Djaja menekankan bahwa tanda kemasukan sianida dapat ditemukan melalui keberadaan tiosianat di dalam hati, darah, urin, dan bahkan liur. Jika pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tiosianat, menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa kematian bukan disebabkan oleh sianida.

Baca Juga: Kata Lemkapi Soal Dokumenter Ice Cold: Beda Jauh dengan Fakta di Lapangan

Dia juga menegaskan perannya sebagai Dokter Mayat, bukan Dokter Gelas, sehingga keberadaan racun dalam gelas tidak relevan jika tidak ada bukti dalam pemeriksaan forensik.

"Kalau dia sudah masuk ke dalam darah, bukan dari lambung, melainkan dari pembuluh darah di hati. Dalam tubuh, kita memiliki mekanisme detoksifikasi di mana sianida berubah menjadi tiosianat. Salah satu tanda bahwa seseorang terpapar sianida adalah keberadaan tiosianat di hati, darah, urin, dan bahkan liur." tutur dr. Djaja.

 

"Jika tidak ada tiosianat, itu berarti bukan karena sianida. Saya ini Dokter Mayat, bukan Dokter Gelas. Jadi, keberadaan racun dalam gelas tidak relevan jika tidak ada bukti dalam pemeriksaan forensik." sambungnya.

Mari kita telaah lebih lanjut fakta-fakta forensik yang menjadi landasan argumen kontroversial ini berdasarkan pandangan dr. Djaja, dalam kanal YouTubenya dr. Richard Lee, diantaranya:

Baca Juga: 7 Bakso di Kabupaten Kebumen yang Rasanya Nikmat Abis!

1. Pertimbangan Awal: Sianida atau Bukan?

dr. Djaja menyoroti bahwa terdapat kejanggalan dalam penyelidikan sianida sebagai penyebab kematian Mirna. Dia menunjukkan pada beberapa temuan forensik yang tidak sesuai dengan karakteristik keracunan sianida. Dari sini, timbul pertanyaan serius apakah memang sianida menjadi penyebab kematian yang sebenarnya.

 

2. Penyelidikan Otentikasi Sianida

dr. Djaja menggugat otentikasi hasil uji sianida yang dilakukan dalam penyelidikan. Ia mempertanyakan metode pengujian yang digunakan dan menyebutkan potensi ketidakakuratan dalam proses ini. Apakah benar Mirna benar-benar terpapar sianida, atau apakah ada faktor lain yang mengarah pada kesimpulan yang keliru?

Baca Juga: Sinopsis Film Homefront Tayang Malam Ini di Trans TV, Jason Statham Lawan Gembong Narkoba

3. Ruang Lingkup Forensik yang Terbatas

Argumen dr. Djaja juga mengarah pada terbatasnya ruang lingkup penyelidikan forensik. Ia menekankan perlunya melibatkan berbagai ahli forensik dan menyelidiki lebih dalam berbagai aspek penyebab kematian. Apakah terdapat elemen-elemen lain yang terlewat dalam penyelidikan awal?

 

4. Motif dan Keadaan Lingkungan

dr. Djaja menunjukkan bahwa dalam menyelidiki kematian seseorang, penting untuk mempertimbangkan motif dan keadaan lingkungan. Apakah ada faktor-faktor lain di luar sianida yang dapat menjadi penyebab kematian, seperti faktor psikologis atau situasional?

Baca Juga: Top! 5 Bakmi Rating Tinggi di Bantul Dijamin Ngiler, Cek Alamat Disini

5. Rekonstruksi Peristiwa

Satu aspek kunci dari argumen Dd. Djaja adalah perlunya rekonstruksi peristiwa sebelum kematian Mirna secara menyeluruh. Bagaimana situasi di hari kejadian? Apakah terdapat interaksi atau kejadian tertentu yang mungkin menjadi kunci dalam memahami penyebab kematian?

 

Dalam menggali fakta-fakta forensik yang terabaikan, dr. Djaja menantang pandangan umum terkait kematian Mirna Salihin. Apakah sianida benar-benar menjadi penyebab kematian, atau apakah ada aspek-aspek lain yang belum diungkap?

Penelitian lebih lanjut dan pendekatan forensik yang komprehensif mungkin diperlukan untuk memastikan kebenaran di balik kematian yang tragis ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler