Gibran Rakabuming Raka Malam Ini Terbang ke Jakarta, Bertemu Megawati atau Prabowo?

20 Oktober 2023, 21:15 WIB
Gibran santer dikabarkan bakal menjadi Cawapres Prabowo. /partaigelora.id/

PR DEPOKBeredar kabar malam ini Gibran Rakabuming Raka terbang ke Jakarta untuk suatu pertemuan penting.

 

Gibran Rakabuming Raka dikabarkan dipanggil Megawati Sukarnoputri, Ketum dari PDI Perjuangan.

Berhembus kencang kalau dipanggilnya Gibran Rakabuming Raka ini terkait kabar yang beredar kalau anak Jokowi ini akan menjadi Cawapres yang berpasangan dengan Capres Prabowo Subianto.

Informasi Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi Cawapresnya Prabowo Subianto itu diperlihatkan secara serius oleh salah satu partai pendukung Prabowo Subianto sebagai Capres.

Baca Juga: 4 Shio yang Dikenal Paling Pelit dan Perhitungan, Ini Alasan yang Membuat Mereka Begitu Tega

Dilansir dari website resmi Partai Gelora, bahwasanya Partai Gelora sangat mendukung Gibran untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Setidaknya ada tiga landasan yang menjadi dasar dukungan Partai Gelora terhadap Gibran sebagai Cawapresnya Prabowo.

 

Oleh karena itu, ketika orang merasa ragu, partainya malah memiliki keyakinan yang kuat.

Ketiga alasan Partai Gelora mendukung Gibran dan Prabowo tersebut menurut Anis Matta, adalah:

Baca Juga: Mau Coba Lezatnya Papeda? Ini Rekomendasi Restoran yang Menjual Papeda di Jakarta

  1. Gibran nantinya akan memperlanjutkan upaya rekonsiliasi antara Prabowo dan Presiden Jokowi.
  2. Gibran bisa meningkatkan potensi elektoral Prabowo khususnya untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  3. Pasangan Prabowo dengan Gibran bisa menciptakan harmoni antara generasi, karena menggambarkan kalau Prabowo sebagai Capres tertua, sedangkan Gibran sebagai Cawapres termuda.

 

Anis percaya bahwa tiga alasan ini masih memiliki relevansi, terutama jika membicarakan tentang rekonsiliasi dan perpecahan yang berpotensi terjadi pada Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Loker PT Yakult Indonesia Persada Cari S1 untuk Daftar Posisi Ini

Ketum Partai Gelora tersebut juga tidak sepakat jika upaya yang dilakukan partainya mendukung Gibran menjadi Cawapresnya Prabowo dianggap melanggengkan praktik politik dinasti.

Pasalnya dalam kerangka demokrasi, konsep politik dinasti tidak sesuai, karena keputusannya ada di tangan rakyat.

 

Contoh juga diberikan Anis Matta tentang peran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani dalam kancah politik di Indonesia.

Keduanya selalu dianggap melanjutkan kebijakan politik yang dilakukan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Usut Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap Syahrul Yasin Limpo, Polisi Sita Dokumen dari KPK

Belum jelas apa yang akan dibicarakan Megawati dengan Gibran dalam pertemuan itu.

Apakah Gibran menjadi Jurkamnya Ganjar atau menjadi Cawapresnya Prabowo.

Lalu bagaimana langkah Gibran Rakabuming Raka selanjutnya, hal ini masih menjadi tanda tanya oleh banyak pihak.***

Editor: Cecev Handoyo

Sumber: partaigelora.id

Tags

Terkini

Terpopuler