Percikan Ludah Bisa Sebarkan Cacar Monyet, Penularan Terbatas dalam Jarak Dua Meter

3 November 2023, 09:41 WIB
Ilustrasi. Menurut Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol RSCM, penularan cacar monyet lewat percikan ludah terbatas dalam jarak dua meter. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK - Ari Prayitno, Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), memperingatkan bahwa cacar monyet, atau yang dikenal sebagai mpox, dapat dengan mudah menular antar manusia melalui droplet atau percikan ludah.

Namun, penularannya terbatas pada jarak dekat kurang dari dua meter atau melalui kontak mulut langsung. Ari menjelaskan bahwa droplet masih dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga jarak menjadi faktor penting yang memengaruhi penyebaran penyakit ini.

"Tentu droplet masih dipengaruhi oleh gravitasi sehingga jarak mempengaruhi," kata Ari dalam webinar mengenai cacar monyet di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, pada Kamis.

Penting untuk dicatat bahwa penularan cacar monyet tidak bersifat airborne, yang berarti tidak melalui partikel kecil di udara. Gravitasi memiliki peran penting dalam membatasi penularan, berbeda dengan penyakit yang dapat menular secara airborne yang tidak terpengaruh gravitasi dan dapat menjangkau jarak lebih dari dua meter.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Bakso Enak di Sragen: Disajikan dengan Kuah Bening yang Gurih, Rasanya Juara

Jadi, kalau droplet, atau percikan ludah, berada dalam jarak kurang dari dua meter, risiko penularan tetap ada. Dalam konteks ini, Ari Prayitno mengingatkan bahwa bahaya penyebaran penyakit cacar monyet masih relevan jika seseorang berada dalam jarak dekat dengan percikan ludah yang mengandung virus penyakit tersebut.

Meskipun droplet terpengaruh oleh gravitasi, yang berarti penyebarannya cenderung terbatas pada jarak dekat, namun risiko penularan masih dapat terjadi jika tidak ada tindakan pencegahan yang cukup.

"Maka kalo droplet di bawah dua meter risiko tetap ada," ujarnya.

Baca Juga: 7 Warung Bakso Terkenal di Kupang, Rasa Baksonya Enak Tiada Lawan

Ari menegaskan bahwa risiko penularan tetap ada jika seseorang berada dalam jarak kurang dari dua meter dari penderita cacar monyet. Ia juga mencatat bahwa penularan dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui luka, gigitan, cakaran, atau kontak erat dengan monyet. Selain itu, orang-orang di Afrika yang mengkonsumsi daging monyet juga berisiko tertular.

Untuk mengatasi kasus cacar monyet, Ari memberikan saran bahwa perawatan dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala. Jika gejalanya ringan, isolasi mandiri dapat menjadi pilihan yang cukup efektif. Namun, penting untuk memastikan bahwa standar pencegahan dan pengendalian infeksi diikuti dengan ketat selama isolasi mandiri.

"Untuk gejala ringan dari cacar monyet cukup lakukan isolasi mandiri dan bisa dirawat di tempat tinggal namun harus terpisah dari orang lain seperti di rumah sakit," kata dia.

Baca Juga: Wajib Ditonton! Ini 10 Acara Netflix yang Tayang Pada Bulan November 2023, Ada Gadis Kretek

Jadi, waspada dan pahami cara penularan cacar monyet agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler