PR DEPOK – Pandemi Covid-19 hingga kini masih harus diwaspadai semua orang.
Hal tersebut berangkat dari grafik penularannya yang masih belum melandai dari hari ke hari.
Selain melalui cairan tubuh atau droplet, virus corona dapat tinggal dan menular lewat udara.
Baca Juga: Penasaran dengan Jenis Kelamin Anaknya, Pria di India Tega Menyayat Perut Istrinya dengan Sabit
Kasus positif Covid-19 dapat terbentuk atas beberapa klaster salah satunya klaster keluarga.
Seperti diketahui ironisnya, klaster keluarga menjadi penyumbang terbanyak korban positif Covid-19.
Beberapa wilayah dengan menjadi wilayah dengan klaster keluarga tertinggi.
Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia Diprediksi Berada di Jurang Resesi pada Akhir Kuartal III 2020
Salah satunya Bogor dengan jumlah kasus 189 dan klaster keluarga sebanyak 48.
Disusul dengan Bekasi dengan jumlah kasus 347 dan klaster keluarga sebanyak 155.
Selain itu, Yogyakarta dengan jumlah kasus 13 dan klaster keluarga sebanyak 9 keluarga.
Baca Juga: Pabrik Aqua di Kabupaten Sukabumi Terendam Banjir, Kegiatan Produksi Dihentikan Sementara
Ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang pun menjadi wilayah dengan penyumbang klaster keluarga tertinggi dengan 8 keluarga dan 10 orang positif Covid-19.
Kemudian Malang dengan 10 klaster keluarga dan 35 kasus positif Covid-19.
Berdasarkan klaster keluarga tersebut, Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo mengatakan penularan Covid-19 dapat terjadi pada orang yang tinggal di rumah untuk beraktivitas.
Baca Juga: Sebabkan 'Penderitaan', Mahasiswi Ini Galang Dana untuk Perkecil Ukuran Payudaranya
Oleh karena itu, tak putusnya ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan tetap waspada karena sebagian pasien di Wisma Atlet adalah orang yang tidak keluar rumah.
Hal itu disampaikan Doni Monardo pada rapat bersama Komisi VIII DPR pada Selasa, 22 September 2020.
"Data dari pasien Wisma Atlet (Kemayoran) beberapa minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak keluar rumah," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: Susul Marshmello dan Travis Scott, BTS Akan Debut di Fortnite
Lebih lanjut, Doni mengatakan penularan Covid-19 bisa saja terjadi ketika salah satu anggota keluarga lainnya masih ada yang beraktivitas di luar rumah.
Anggota keluarga tersebut bisa saja menjadi pembawa virus Corona ke dalam rumah sehingga terjadi penularan pada anggota keluarga lainnya.
"Karena apabila ada anggota keluarga yang sering keluar rumah dan kembali ke rumah tidak memperhatikan protokol kesehatan di rumah maka bisa menulari saudaranya yang lain," ucap Doni.
Baca Juga: Demam Bonsai di Tengah Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, ia menyarankan adanya pemisahan antara anggota keluarga yang masih beraktivitas di luar rumah dengan anggota keluarga yang beraktivitas di rumah terutama bagi yang memiliki penyakit penyerta guna meminimalisir penularan.
"Ini lah yang harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari yang bekerja yang bisa saja terpapar Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala apa-apa," tuturnya.***