PR DEPOK - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem satu minggu ke depan.
BMKG mengeluarkan peringatan dini ini setelah memantau pergerakan tiga Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang memicu cuaca ekstrem, yaitu 91S, 94S, dan 93P.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Jumat, 15 Maret 2024, cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. BMKG bahkan menetapkan sebanyak 12 daerah berstatus siaga dan waspada
Ada 5 wilayah berstatus siaga, yaitu, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan Tengah.
Sedengan 7 wilayah berstatus waspada, antara lain Lampung, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Papua.
Sementara itu, wilayah yang terdampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku.
Selanjutnya, potensi hujan disertai petir diprediksi terjadi di Bandar Lampung, Bengkulu.
Baca Juga: Maju ke Babak 8 Besar All England 2024 Usai Kalahkan Peringkat 1 Dunia, Ini Kata Bagas-Fikri
Di Kota Serang Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, Surabaya diprediksi berawan pada pagi dan malam hari.
Sementara di DKI Jakarta sebagian besar hujan ringan pada pagi, dan pada siang hari hujan disertai petir dan berawan pada malam hari.
BMKG menilai 3 bibit siklon tropis, yaitu 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 65 Dibuka Tanggal Berapa? Ini Bocoran Tanggal dan Trik Lolos Seleksi
Tidak hanya itu, BMKG memprediksi pada 15 Maret sampai 16 Maret 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia dilanda gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).
Gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara terpantau bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angina berkisar 10-35 knot.
Sedangkan wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya terdampak bibit siklon 91S dan 945 di Samudera Hindia dengan kecepatan 10-35 knot.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Bukber di Bandung, Tempatnya Luas dan Tersedia Tempat Parkir
BMKG memantau kecepatan angin tertinggi di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur, NTB, NTT, Laut Arafuru, Laut Flores, Perairan Sumbawa – Selat SApe dan perairan Kepulauan Sermata-Letti, serta Kepulauan Babar-Tanimbar.
Kecepatan angin tersebut berpotensi meningkatkan gelombang laut tinggi pada diameter 1,25-2,5 meter, bahkan dapat mencapai 2,5-4 meter di sebagian besar perairan Indonesia bagian barat, tengah dan timur.***