Relawan Covid-19 Prihatin Terhadap Massa Demonstran yang Abaikan Protokol Kesehatan

10 Oktober 2020, 09:37 WIB
Pengunjuk rasa anti UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww

PR DEPOK - Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian menyampaikan keprihatinannya melihat pengabaian protokol kesehatan oleh aparat dan massa demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang berpotensi menimbulkan penularan virus corona pada Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

"Lepas dari persoalan pro kontra, lepas pula dari persoalan substansial yang ada dalam UU Cipta Kerja, saya melulu concern pada situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda bangsa kita," kata Andre dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Jumat, 9 Oktober 2020 seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Andre menegaskan, bahwa aksi demonstrasi adalah wujud kehidupan berdemokrasi yang dijamin oleh pemerintah.

Baca Juga: DPR Minta BPOM Awasi Jajanan Makanan di Sekolah

Namun, hak itu rentan disalahgunakan terlebih jika disertai tindakan anarkis.

Andre menambahkan, bahwa aksi orang-orang yang turun ke jalan itu memiliki anggapan jika semakin menimbulkan kekacauan (chaos) maka semakin baik.

Saat turun ke jalan koordinator aksi akan menyampaikan orasi melalui pelantang suara.

Baca Juga: Dirjen Dikti: Kurikulum Tidak Lagi Harus Deskriptif, Fokus Pada Learning Outcome

Sedangkan, massa aksi akan menyambutnya dengan yel-yel.

Andre mengungkapkan, bahwa semakin lantang suara digaungkan, serta semakin gemuruh sambutan massa, dianggapnya semakin baik.

"Melihat kondisi itu semua saya sungguh khawatir, tujuh bulan menggeluti bidang Relawan Covid-19 bersama banyak elemen masyarakat yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19, membuat saya prihatin setiap melihat ada anggota masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Apalagi, saya menyaksikan aksi demo beberapa hari terakhir baik aparat maupun masa aksi banyak yang tidak memperhatikan protokol kesehatan" ujar Andre yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni UI (Iluni) itu.

Baca Juga: Update Harga Emas di Pegadaian Sabtu, 10 Oktober 2020

Dirinya merasa khawatir, karena kondisi seperti itu adalah ladang subur penyebaran Covid-19 yang dapat menular melalui cairan droplet.

Mempertimbangkan situasi rentan seperti itu, dirinya berharap semua demonstran dan aparat dalam keadaan memiliki imun tubuh baik.

Hal ini lantaran menurutnya yang lemah akan mudah terpapar.

Baca Juga: Masuki Akhir Pekan, Jabar Kembali Waspada Adanya Potensi Cuaca Ekstrem

"Kami mengerti ada pesan yang harus disampaikan oleh peserta aksi, tapi tetap patuhi aturan yang sudah ditetapkan. Imbauan saya, tolong tetap memakai masker. Itu yang paling utama, jika menjaga jarak menjadi sesuatu yang sulit dihindarkan. Lebih baik lagi jika selalu sadar posisi dalam kerumunan untuk menjaga jarak," ucap Andre.

Andre menyerukan kepada aparat yang bertugas di lapangan, untuk dapat menjadi contoh penerapan protokol kesehatan.

"Terutama ketika melakukan aksi penangkapan terhadap para demonstran. Tolong, janganlah para demonstran 'ditumpuk', dikumpulkan berdesak-desakan. Ingat. Sekali lagi ingat! Virus corona belum hilang. Ia masih menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu bisa menyerang siapa saja yang abai terhadap protokol kesehatan. Kita tidak ingin, habis demi terpapar corona," tutur Andre.

Baca Juga: Karena Kesal Menganggur, Motif Tersangka VE Sebar Hoaks Soal UU Cipta Kerja

Andre dan para relawan siap bekerja sama dengan aparat untuk melakukan pemeriksaan masal terhadap massa aksi maupun aparat untuk menghindari terjadinya kluster baru di banyak daerah yang melakukan demonstrasi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler