Besok ANAK NKRI Bakal Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja, Anies Baswedan Siapkan Pengamanan Ekstra

12 Oktober 2020, 15:25 WIB
ilustrasi demo ormas.* /Antara/Hafidz Mubarak/

PR DEPOK - Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI dilaporkan akan menggelar aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU pada Selasa, 13 Oktober 2020 besok.

Dilaporkan tiga organisasi masyarakat (Ormas) termasuk ke dalam bagian aliansi ini, yang di antaranya Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, aksi demonstrasi itu akan terpusat di Istana Negara dengan titik kumpul di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Menyayangkan Banyak yang Tak Paham Substansi UU Cipta Kerja, Pakar: Tujuannya Tangkal Gelombang PHK

Terkait rencana aksi demonstrasi tersebut, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta turut angkat suara.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Anies Baswedan mengatakan akan memberikan pengamanan ekstra di fasilitas-fasilitas umum.

Hal tersebut dilakukan, berkaca dari kerusakan yang dialami fasilitas umum warga Jakarta akibat demonstrasi anarkis penolak UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

"Dengan Kodam Jaya, dengan Kepolisian dan jajaran Pemprov DKI, kita akan siapkan penjagaan ekstra untuk fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar sini. Memang ini (perusakan dan pembakaran halte Transjakarta) baru pertama kali terjadi," ujar Anies Baswedan.

akBaca Juga: Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh, Ketua PBNU: Haram Hukumnya Melakukan Kerusakan

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyinggung soal Jakarta kerap menjadi tempat aksi demonstrasi dalam beberapa tahun belakangan ini hingga mengalami kerusakan fasilitas umum.

"Demo di Jakarta sudah terjadi berkali-kali bahkan dalam beberapa tahun ini (demonstrasi) juga terjadi, tapi belum pernah kita mengalami sebuah demonstrasi di mana ada pelaku-pelaku yang sampai membakar fasilitas umum di sepanjang Thamrin dan Sudirman," katanya.

Anies Baswedan menambahkan, "Jadi insha Allah pada waktu yang akan datang, ada penjagaan lagi."

Seperti diketahui, aksi penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat seperti buruh, pekerja, dan mahasiswa telah terjadi sejak Selasa 6 Oktober 2020 hingga Kammis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Putuskan Hengkang dari Demokrat, Ruhut: Dia Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Pada aksi demonstrasi di Jakarta, setidaknya puluhan halte Transjakarta alami kerusakan. Anies Baswedan memastikan biaya yang diperlukan untuk perbaikan halte tersebut mencapai Rp25 miliar.

Sehari setelah demo yang berakhir ricuh itu, Pemprov DKI Jakarta sudah mengerahkan petugas untuk membenahi halte-halet yang terbakar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler