Beredar Isu Gatot Nurmantyo Puji UU Cipta Kerja, Rocky Gerung: Bagaimana Mungkin?

18 Oktober 2020, 15:52 WIB
Rocky Gerung. /Tangkap Layar YouTube Rocky Gerung Official/

PR DEPOK - Undang-Undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law hingga kini masih hangat diperbincangkan dan dikomentari oleh banyak pihak.

Hal tersebut terjadi lantaran isi dari UU Cipta Kerja dianggap banyak merugikan masyarakat, khususnya buruh.

Salah satu yang ikut memberikan tanggapan terkait UU Cipta Kerja adalah Gatot Nurmantyo, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Baca Juga: Pastikan Pemilih Positif Covid-19 Turut Serta di Pilkada, KPU Siapkan Petugas Khusus Ber-APD Lengkap

Tanggapan Gatot dalam video wawancara di kanal YouTube pakar hukum tata negara Refly Harun tersebut sempat menghebohkan jagat media.

Pasalnya, Gatot diisukan mendukung UU Cipta Kerja dengan menyebut bahwa UU Cipta Kerja tersebut memiliki tujuan yang mulia.

Padahal sebelumnya, Gatot merupakan salah satu pihak yang mendukung demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang digelar oleh mahasiswa dan buruh.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Jatim Berangsur Membaik, Bank UMKM Tumbuh 30 Persen

Banyak pihak yang mengomentari berita Gatot yang dianggap berubah haluan tersebut.

Bahkan, Rizal Ramli melalui akun Twitternya juga menuliskan kebingungannya terkait berita yang beredar itu.

Masalah tersebut juga ditanggapi sekaligus diluruskan oleh Rocky Gerung selaku Deklarator KAMI dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca Juga: Hindari Eksploitasi Hewan, Perusahaan Ini Ciptakan Satwa Animatronik Gantikan Satwa di Penangkaran

Rocky Gerung dalam video tersebut menjelaskan bahwa berita yang beredar tersebut keliru.

Headline berita yang beredar hanya sebagian pernyataan Gatot yang belum selesai.

Dia menyebutkan bahwa berita yang kebanyakan beredar hanya 'kuku kaki' dari pembahasan yang sebenarnya.

Baca Juga: Sinopsis The Last Witch Hunter, Aksi Vin Diesel Hentikan Penyihir Hitam yang Membawa Wabah Berbahaya

Kemudian dirinya menjelaskan konteks pernyataan Gatot yang sebenarnya melalui analogi.

"Itu sama seperti kalau saya ditanya 'apa pandangan Anda tentang Presiden Jokowi?' saya mulai dengan kalimat 'menurut saya Pak Jokowi itu punya misi mulia untuk mensejahterakan rakyat. Okey, terus saya jeda 'tetapi kebijakannya bertentangan dengan maksud mulianya. Kenapa? karena dia tidak punya kapasitas untuk mengukurkan kemuliaan itu dengan kebijakan' kan begitu kalimat saya." kata Rocky Gerung seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com.

Analogi tersebut kemudian dilanjutkan dengan penjelasan bahwa berita yang beredar terkait pernyataanya ternyata berbeda.

Baca Juga: Kemenangan Telak Atas Newcastle, Ole: Musim MU Baru Saja Dimulai

"Lalu headline besok 'menurut Rocky Gerung, Presiden Jokowi sangat mulia untuk menghasilkan demokrasi dan kesejahteraan' stop sampai di situ. Padahal yang saya katakan 'yang dia inginkan itu tidak bisa dilakukan karena kapasitasnya nggak punya. Mestinya kalau persnya kritis, dia akan bilang 'menurut Rocky Gerung Pak Jokowi itu tidak punya kapasitas untuk memuliakan rakyatnya' kan begitu kalau masuk akal," ujarnya menjelaskan.

Analogi tersebut menggambarkan kejadian yang sebenarnya terkait berita Gatot yang beredar.

Menurut Rocky Gerung, media pers hanya mengutip kalimat Gatot yang belum tuntas dalam berita.

Baca Juga: Putra Amin Rais Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Cipali

Sebelumya, Rocky Gerung juga mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut pada Refly Harun.

Lalu, tambahnya Refly Harun menjelaskan bahwa justru Gatot memberikan kritik terkait kebijakan yang seolah-olah mulia itu.

Terdapat versi lain yang sebenarnya yang tidak masuk dalam berita-berita yang beredar yang intinya Gatot tidak mendukung UU Cipta Kerja meski pada awalnya Gatot menjelaskan latar belakang dari adanya UU tersebut.

Baca Juga: Lakukan Tekel Berbahaya ke Thiago Alcantara, Richarlison Buat Surat Terbuka Permintaan Maaf

Hersubeno Arief yang merupakan wartawan senior tersebut kemudian membenarkan jawaban Rocky Gerung karena dirinya sudah menonton video Gatot dan Refly hingga selesai.

Selain itu, Rocky Gerung juga menyebutkan bahwa hal buruknya adalah terjebaknya para akademisi, masyarakat sipil, dan penganalisa dalam informasi yang keliru tersebut.

Banyak rekan-rekan yang menghubunginya untuk menanyakan kebenaran dari berita Gatot tersebut.

Baca Juga: Meski Masih Diragukan, Pemerintah Jamin Kemananan Vaksin Covid-19 Sinovac

Menurutnya, jika dinalar secara logika pun berita tersebut tidak masuk akal.

"kalau lu punya otak dikit, lu bayangkan bahwa bagaimana mungkin dalam keadaan Gatot dituduh sebagai dalang dalam demonstrasi. Terus dia bilang 'itu maksud mulia' kan otaknya nggak ada kan. Kita mau masuk di situ, untuk menerangkan bahwa kebijakan komunikasi politik sekarang dikendalikan. Mestinya LSM yang hati-hati membaca judul," tutur Rocky Gerung.

Meski begitu, Rocky Gerung percaya dan yakin bahwa sebagian tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sangat kuat dalam narasi dan tidak terpengaruh dengan berita atau isu tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler