Ayahnya di PHK Akibat Terdampak Pandemi hingga Tak Punya Ponsel, Siswa SMP Ini Tak Bisa Ikut Ujian

27 Oktober 2020, 07:19 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)./Antara /

PR DEPOK – Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menerima laporan sekaligus akan menindaklanjuti persoalan siswa yang tidak bisa ikut ujian sekolah karena kendala tak memiliki ponsel.

Uus akan mendiskusikan kondisi tersebut dengan jajarannya agar semua siswa bisa kembali bersekolah secara daring tanpa adanya kendala.

Pihaknya juga telah meminta camat, termasuk Camat Palmerah Firmanuddin untuk memeriksa keadaan siswa di wilayahnya.

Baca Juga: Anak di bawah Umur Tetap Bisa Dipidana, Polisi Tetapkan 31 Pelajar sebagai Tersangka Ricuh Aksi Demo

Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Uripasih, mengaku belum mendapat laporan dari pihak SMPN 286 Jakarta terkait siswa yang tidak memiliki ponsel.

Rencananya, seluruh kepala sekolah di semua tingkatan akan menggelar pertemuan daring untuk menyisir siswa yang tidak punya ponsel.

“Nanti akan kami sisir siapa saja siswa yang benar-benar keluarganya tidak memiliki ponsel. Nanti kami akan bantu lewat CSR atau bantuan alumni,” tutur Urip dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Administrasi Kependudukan Depok Bisa Diakses Online, Berikut Nomor Layanan Silondo WA Disdukcapil

Urip juga mengatakan, pemberian alat komunikasi itu akan ditujukan bagi siswa yang keluarganya benar-benar tidak memiliki ponsel.

Seperti Aditya Akbar, pelajar SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat yang tidak memiliki ponsel sehingga selama enam bulan dia tidak bisa mengikuti sekolah daring hingga ujian.

Kondisi tersebut dia rasakan saat pertama kali menjadi siswa baru di SMP Negeri 286.

Baca Juga: Kabar Buruk Buat AC Milan Jelang Kontra AS Roma, Donnarumma dan Hauge Dinyatakan Positif Covid-19

“Mulai belajar daring sebenarnya dari kelas VI SD. Dulu ada handphone bapak, tapi sekarang udah nggak ada karena rusak pas masuk SMP,” ujar Aditya.

Sementara itu, Aditya memaklumi ayahnya yang tidak bisa membelikan ponsel baru, disebabkan sang ayah terkena PHK di bengkel tempatnya kerja sejak pandemi Covid-19.

Penghasilannya pun kurang dari Rp100.000 per hari sehingga tidak memungkinkan untuk membelikan ponsel anaknya.

Baca Juga: Angkat Momen Bulan Bahasa, Diskarpus: Peradaban Mulia Bangsa Dibentuk oleh Pendidikan dan Bahasa

Aditya mengatakan pihak sekolah telah mendatangi rumah petaknya di wilayah Jalan Cempaka, Kota Bambu Utara, Palmerah pada Jumat, 23 Oktober 2020.

“Pihak sekolah datang ke sini, karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan,” ucap Adit.

Namun, pihak sekolah tak dapat berbuat banyak kepada Adit dan memberitahu orang tuanya untuk mengupayakan ponsel agar Adit bisa bersekolah.

Baca Juga: Sandiaga Uno Masuk Bursa Caketum, DPW PPP: Wajar, Dia Punya Reputasi Bagus di Kalangan Umat Muslim

Dengan keterbatasannya saat ini, pelajar penyuka pelajaran IPA tersebut hanya bisa pasrah tidak dapat lanjut mengikuti pelajaran sekolah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler