Tuntas Ikuti Pembinaan Mental Rohani Islam, Kasad TNI AD Berharap Pribadi Personel Makin Kuat

18 November 2020, 12:51 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa. /Instagram @tni_angkatan_darat

PR DEPOK – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI, Andika Perkasa berharap pribadi personel TNI AD menjadi lebih kuat.

Ia mengungkapkan hal tersebut setelah TNI AD mengikuti kegiatan Penataran Kader Pembinaan Mental Rohani Islam tahun anggaran (TA) 2020 yang bekerja sama dengan pihak Istiqlal.

Andika menuturkan bahwa program tersebut memang bertujuan untuk menguatkan pribadi personel dalam nilai-nilai agama islam dan meminimalkan pelanggaran-pelanggaran yang ada pada satuan.

Baca Juga: Usai Undang Anies Baswedan, Polda Metro Jaya Panggil Panitia dan Tamu Undangan Acara Habib Rizieq

“Diharapkan dengan berakhirnya kegiatan pembinaan mental rohani Islam TA 2020, para personel TNI AD dapat menerapkan ilmu agama yang telah dipelajari pada satuannya masing-masing,” ucap Andika dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Penataran kader pembinaan mental rohani islam Angkatan I tersebut telah dilaksanakan di Masjid Istiqlal selama 2 minggu.

Diketahui, pembinaan tersebut dimulai tanggal 5 hingga 17 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Wagub DKI Pastikan Tak Ada Perayaan Tahun Baru, Mulai dari Anggaran hingga Tingginya Kasus Covid-19

Masjid Istiqlal telah memberikan penataran tahap I bagi 40 personel TNI AD yang berasal dari berbagai daerah.

Materi pelatihan dalam pembinaan mental itu yakni tentang ilmu terapan fikih yang berpusat pada ilmu dakwah, akidah, dan akhlak, pengurusan rumah tangga, pengurusan jenazah, dan pengurusan masjid.

“Dengan adanya pembinaan rohani islam ini juga diharapkan dapat menjadikan seluruh satuan TNI AD menjadi lebih baik lagi dan berguna bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Baca Juga: Profiling Pria dalam Video Syur yang Diduga Mirip Gisel, PMJ Akan Panggil Lagi Saksi Ahli ITE

Pada kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar menuturkan bahwa ilmu dan wawasan yang didapat dalam penataran tersebut harus terus mengalir ke personel-personel lainnya di daerah.

“Apa yang kita peroleh dalam kegiatan ini belum terasa hasilnya, belum terlihat secara nyata dan konkret. Namun, setelah kita kembali ke tempat tugas kita (masing-masing) itu yang akan makin terasa,” kata Nasaruddin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler