Guru Besar UI Ungkap Biaya Perawatan Satu Pasien Covid-19 hingga Rp184 Juta

18 November 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi tenaga medis penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh/

PR DEPOK - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany mengatakan berdasarkan hasil surveynya bahwa rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah sebesar Rp184 juta.

Namun, pada kasus tertentu berdasarkan survey yang dilakukan di sembilan provinsi di Indonesia ini bisa mencapai Rp446 juta per orang.

"Biaya penyakit itu mahal. Dari Covid-19 saja, biayanya bisa sampai Rp600 juta. Survey di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta," kata Prof. Hasbullah dalam acara Dialog Juru Bicara dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Satgas Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Jadi yang Tebanyak di Eropa, Kasus Positif Covid-19 Prancis Capai 2 Juta Lebih

"Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap," ujarnya.

Prof. Hasbullah menekankan bahwa penyakit merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah.

Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Pekerja Tahun 1990-2019 Bisa Tarik Uang Rp21,5 Juta dari BI, Simak Faktanya

"Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya," imbuhnya.

"Jadi Covid-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja," ucapnya.

Pada dialog itu, Prof. Hasbullah juga menekankan bahwa Covid-19 menimbulkan beban dan merugikan negara.

Baca Juga: Sang Anak Gemar Bermain TikTok? Orang Tua Kini dapat Mengawasi Lewat Fitur 'Family Pairing'

Hingga saat ini, perawatan pasien Covid-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN untuk penanganannya.

Menurutnya, pengeluaran negara mencapai Rp800 triliun yang terdiri dari APBN, APBD, dan dana desa untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Apabila masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M, kerugian negara bisa ditekan, dan dampak lainnya kasus Covid-19 pun juga menurun.

Baca Juga: Usai Diklarifikasi Pihak PMJ Soal Video Syur Mirip Dirinya, Begini Kata Gisel

"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular Covid-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah," ucapnya.

"Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja," kata Prof. Hasbullah.

Menjelaskan soal Vaksin Covid-19 yang sedang dipersiapkan, Prof. Hasbullah menyatakan, vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Indonesia Tawarkan Pangkalan Natuna kepada AS untuk Lawan Tiongkok

"Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler