Aksi Teroris MIT Tak Cerminkan Nilai Islam, Danrem Tadulako Minta Masyarakat Berhenti Sebarkan Hoaks

- 30 November 2020, 06:58 WIB
Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis pada Minggu, 29 November 2020.
Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis pada Minggu, 29 November 2020. /Instagram @korem132tdl
 
PR DEPOK - Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigadir Jenderal (TNI Farid Makruf menegaskan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang membantai satu keluarga di Sigi sama sekali tidak mencerminkan perjuangan nilai-nilai islam.
 
Ia menyatakan tak ada satupun ajaran dalam agama islam baik yang tertuang dalam kitab suci Alquran maupun hadis yang membenarkan aksi kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT itu.
 
"Mereka tidak memperjuangkan pemahaman Islam. Tidak ada ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT tersebut lakukan. Mereka hanya menamakan kelompoknya MIT,” kata Farid Makruf seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
 
 
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Sulteng tanpa memandang agama, suku maupun ras untuk saling membantu agar masalah kelompok teroris MIT segera tuntas dan tidak berlarut-larut.
 
"Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan dan memberikan informasi keberadaan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang sedang melaksanakan pengejaran," tuturnya.
 
Farid juga menegaskan tidak ada gereja yang dibakar saat peristiwa itu terjadi mengingat informasi-informasi tidak benar atau hoaks yang terlanjur tersebar di media sosial menyebutkan demikian.
 
 
"Saya ingatkan agar tidak menyebarkan video atau kabar hoaks mengenai peristiwa itu karena sangat berpengaruh besar seperti dikabarkan ada Gereja yang dibakar padahal tidak benar. Ini berpotensi menimbulkan konflik SARA," ucapnya.
 
Hingga kini, tambah Farid, aparat gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombo masih terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut dan mengejar para pelaku pembantaian.
 
Diketahui, satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulteng, dibantai oleh orang tak dikenal pada Jumat, 27 November 2020 sekitar pukul 9.00 WITA pagi.
 
 
Belakangan para pembunuh diketahui merupakan anggota kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT pimpinan Ali Kalora yang kerap berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x