Perry menambahkan, bahkan negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, menjadi pusat ekonomi syariah di antaranya Tiongkok sebagai eksportir baju muslim terbesar di dunia.
Begitu juga Korea Selatan menjadi produsen kosmetika halal terbesar dan destinasi wisata halal, Jepang juga merupakan salah satu pusat industri halal dan pariwisata.
Baca Juga: Pengajian Abuya Uci Membludak, Fadli Zon Sindir Jokowi dan Mahfud: Jangan Hanya Cari Kesalahan HRS
Tidak ketinggalan negara tetangga yakni Thailand juga memiliki visi dapur halal dunia, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Mencermati itu, pemerintah sebelumnya sudah membentuk Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS).
Perry mengatakan, Indonesia masih perlu mengejar ekonomi syariah di antaranya dalam industri farmakosmetika, pariwisata, dan keuangan karena saat ini berada di urutan keenam berdasarkan laporan State of Global Islamic 2020-2021.
Baca Juga: Soal Kasus Suap Edhy Prabowo, Abdul Halim Sepakat Ekspor Benih Lobster Dihentikan
Meski begitu, beberapa industri dari Indonesia sudah masuk 10 besar di antaranya untuk makanan halal berada di urutan keempat, dan fesyen di urutan ketiga setelah Uni Emirat Arab (UAE) dan Turki.
"Upaya kita sejak 2015 mengembangkan perbankan keuangan syariah, ekonomi syariah dan terus melakukan edukasi dan literasi," ujar Perry.***