Soal Kasus Suap Edhy Prabowo, Abdul Halim Sepakat Ekspor Benih Lobster Dihentikan

- 30 November 2020, 15:13 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/ /

PR DEPOK - Beberapa waktu kebelakang, publik dihebohkan dengan kabar penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penangkapan tersebut dilakukan karena dugaan kasus suap ekspor benur atau benih lobster.

Kasus itu kemudian menjadi ramai diperbincangkan oleh publik dan menuai banyak tanggapan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Dikabarkan Kritis Usai Diklaim Terpapar Covid-19, Simak Faktanya

Tak sedikit pihak yang menilai bahwa kebijakan ekspor benih lobster memang merugikan dan seharusnya dihentikan.

Salah satu pihak yang beranggapan semacam itu adalah pihak Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim menyatakan sepakat jika ekspor benih lobster dihentikan secara total.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Hasil Tes Swab Dipublikasi, Hidayat Nur Wahid Singgung Pernyataan Joko Widodo

Menurutnya, semua benih lobster yang ada seharusnya dioptimalkan untuk budidaya di dalam negeri.

"Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan sejak awal menghendaki KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) memprioritaskan pemanfaatan benur lobster untuk usaha pembesaran di dalam negeri, bukan diekspor," kata Abdul Halim di Jakarta pada Senin, 30 November 2020 seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x