Network
PR DEPOK - Pemerintah Indonesia terus berupaya memenuhi kebutuhan akan dokter spesialis di seluruh wilayah tanah air sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, menyatakan komitmen untuk memproduksi dokter spesialis dengan jumlah yang memadai tanpa mengesampingkan kualitas.
"Kita membutuhkan dokter yang cukup banyak, kita berusaha semaksimal mungkin memproduksi dokter tanpa mengenyampingkan kualitas," tutur Arianti Anaya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: 5 Restoran Grill Terbaik di Samarinda, Berasa Ada di Korea, Wajib Dikunjungi
Menurut data dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 24 April 2024, total dokter spesialis di Indonesia mencapai 53.779. Di antaranya, dokter spesialis penyakit dalam berjumlah 6.206, obgyn 5.957, anak 5.695, bedah 4.082, anestesi 3.488, radiologi 2.212, dan patologi klinik 2.154.
Meskipun jumlah tersebut tergolong cukup, namun rasio dokter spesialis per 1.000 penduduk masih belum memenuhi target. Data Kemenkes per 24 April 2024 menunjukkan rasio dokter spesialis 0,28 per 1.000 penduduk, sedangkan data IDI mencatat rasio 0,17 per 1.000 penduduk pada Desember 2023.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah telah merancang beberapa strategi, sebagai berikut ini:
Baca Juga: Pendaftaran Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Dibuka Besok, Simak Jadwal dan Tahapannya
Pertama, pemerintah memberikan beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis melalui LDPP dan Kemenkes.
