PR DEPOK - Arbovirus, virus yang ditularkan melalui gigitan serangga seperti nyamuk, telah menjadi perhatian serius di Indonesia.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna menekan penyebarannya.
Budi Gunadi, Menteri Kesehatan, menyatakan bahwa edukasi memiliki peran penting dalam penanganan arbovirus karena dengan pengetahuan yang tepat, orang sehat dapat mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.
"Edukasi memainkan peran penting dalam menangani arbovirus, karena dengan pengetahuan yang tepat, orang sehat dapat mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat," kata Budi Gunadi, Menteri Kesehatan dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: 5 Tempat Penginapan Hidden Gem di Bandung, Cocok Buat Healing Melepas Penat
Tentang Arbovirus
Arbovirus dapat menyebabkan penyakit serius seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Japanese Encephalitis (JE), Chikungunya, dan infeksi virus Zika. Virus-virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Kasus Arbovirus di Indonesia
Menurut data Kementerian Kesehatan per 24 April 2024, kasus arbovirus di Indonesia terus berfluktuasi. Pada tahun 2023, terdapat 114.720 kasus dengan 894 kematian, terdiri dari 12 kasus JE, 6.049 kasus Chikungunya, dan tidak ada kasus Zika hingga April 2024.
Pada 2024, kasus DBD mencapai 76.132 dengan 540 kematian per Maret 2024, sementara JE terdapat 2 kasus, Chikungunya 3.273 kasus, dan tidak ada kasus Zika.
Baca Juga: Siapa Wasit Laga Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 Malam Ini?