Isu Budidaya Lobster Menguat Usai Penangkapan Edhy Prabowo, LIPI Desak Pembatasan Pengambilan Benih

- 30 November 2020, 16:59 WIB
Lobster./
Lobster./ /Pixabay/premagraphic

PR DEPOK – Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rianta Pratiwi menegaskan perlunya pembatasan pengambilan benih lobster di laut Indonesia.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian organisme tersebut.

"Pengambilan benur (benih) dari alam untuk dibudidayakan akan menyebabkan berkurangnya plasma nutfah di alam sehingga harus diberikan batasan untuk penangkapannya," kata Rianta pada Senin, 30 November 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Viral Foto Pesepeda Masukkan Sepedanya ke Angkutan Umum DAMRI hingga Ganggu Penumpang Lain

Dirinya menjelaskan bahwa perairan tempat ditangkapnya benih memiliki daya dukung yang terbatas, sehingga tidak dapat menghidupi semua benur yang ada.

Menurut penilaiannya, berbagai jenis makanan lobster juga dipanen oleh manusia sehingga makanan yang tersedia bagi lobster juga berkurang.

"Keberadaan benih di alam juga semakin terancam dan berkurang sehingga kelestarian lobster harus dijaga," ujarnya.

Baca Juga: Sayangkan Aksi Terorisme di Sigi, Azis Syamsuddin: Negara Harus Hadir di Pelosok Guna Beri Rasa Aman

Pembatasan itu perlu dilakukan sebagai upaya memanfaatkan melimpahnya benih lobster, meningkatnya pendapatan nelayan, menghidupkan aktivitas budi daya serta meningkatkan nilai ekspor.

Penangkapan terbatas dapat diatur dengan penentuan tempat penangkapan (fishing ground) lobster, jumlah nelayan, ukuran yang boleh ditangkap, jenis alat, dan kuota yang boleh ditangkap.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x