Digagas oleh Indonesia, PBB Telah Sahkan Resolusi untuk Lindungi Pelaut dari Dampak Covid-19

- 2 Desember 2020, 13:02 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. /Dok. Humas Setneg./

PR DEPOK - Sidang Majelis Umum (SMU) PBB telah mengesahkan secara konsensus resolusi yang digagas Indonesia.

Resolusi tersebut yakni tentang kerja sama antarnegara untuk melindungi pelaut (seafarers) di masa pandemi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Doakan Anies Usai Positif Covid-19, Tsamara: Politik Boleh Beda, Tapi Jangan Hilang Rasa Kemanusiaan

“Resolusi ini merupakan bukti nyata kiprah Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar dalam mendorong kerja sama untuk melindungi pelaut terutama dari dampak pandemi Covid-19,” ucap Retno, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Resolusi yang disahkan pada Selasa, 1 Desember 2020, di New York, Amerika Serikat, disponsori oleh 71 negara anggota PBB dan merupakan resolusi Majelis Umum PBB pertama terkait pelaut dan pengelolaan arus barang secara global.

Menurut Menlu Retno, dukungan dari 71 negara PBB menjadi bukti keberhasilan Indonesia dalam memperjuangkan isu strategis serta menjadi “jembatan” antara berbagai kepentingan negara dari berbagai kawasan.

Baca Juga: Massa di Madura Kepung Rumah Ibunda Mahfud MD, Rocky Gerung: Istana Harusnya Berterima Kasih

Hal ini merupakan terobosan penting mengingat isu pelaut menjadi perhatian semua pihak khususnya di masa pandemi Covid-19.

Resolusi itu antara lain meminta negara-negara untuk menetapkan pelaut sebagai key workers atau pekerja sektor penting, melaksanakan ketentuan tentang keselamatan pelaut termasuk pergantian awak kapal, dan mendorong kerja sama semua pihak untuk memfasilitasi perjalanan, repatriasi, serta akses layanan kesehatan bagi pelaut.

Wakil Tetap RI untuk PBB Duta Besar Dian Triansyah Djani menegaskan bahwa, dukungan berbagai negara atas inisiatif Indonesia ini tidak terlepas dari peran aktif diplomasi multilateral Indonesia di bidang kelautan dan pengelolaan arus barang global, termasuk dalam mendorong kerja sama di tengah situasi Covid-19.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Sebut Covid-19 Serang Orang Munafik, FH: Anies Masuk Kategori? Kalo MRS Positif?

Inisiatif Indonesia di PBB ini sejalan dengan upaya mendorong peningkatan perdagangan internasional dan kelancaran transportasi laut.

Sektor perkapalan mengangkut 80 persen produk perdagangan dunia dan memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan Covid-19, khususnya untuk mengangkut obat-obatan dan alat-alat kesehatan, makanan, serta kebutuhan pokok lainnya.

Saat ini Indonesia menempati urutan ketiga terbesar yang memiliki tenaga pelaut di dunia setelah China dan Filipina.

Baca Juga: Deklarasikan Kemerdekaan, Papua Barat Menyatakan Tidak Akan Tunduk kepada Pemerintah Indonesia

Berdasarkan data UN Conference on Trade and Development (UNCTAD), terdapat sekitar dua juta pelaut di dunia yang bekerja di lebih dari 980.000 kapal komersial dan mengangkut lebih dari 11 miliar ton produk perdagangan global.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x