Sesalkan Jatuhnya Korban Jiwa 6 Laskar FPI, MUI Desak Penegak Hukum Ungkap Kasus Secara Transparan

- 9 Desember 2020, 20:45 WIB
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar. /Nadhlatul Ulama
 
PR DEPOK - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar menyesalkan atas jatuhnya korban jiwa enam laskar Front Pembela Islam (FPI) usai mengalami insiden dengan aparat kepolisian.
 
"Menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut yang sampai menimbulkan korban jiwa di antara sesama anak bangsa dan meminta kepada semua pihak untuk menghindarkan diri dari segala bentuk kekerasan, intimidasi dan saling curiga dalam menyelesaikan suatu masalah," kata Miftachul Akhyar seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
 
Terkait insiden FPI versus kepolisian itu, dia mendorong semua pihak agar dalam menyelesaikan suatu masalah dilakukan dengan mencari akar masalahnya.
 
 
Misalnya, kata dia, mengedepankan musyawarah, silaturahim dan dengan komunikasi yang baik sehingga peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi di Indonesia.
 
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan terus melakukan tabayyun terhadap semua informasi terkait peristiwa tersebut serta tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan.
 
"Mendorong semua pihak agar mengedepankan proses hukum secara konsisten dan konsekuen serta meminta aparat penegak hukum membuka secara transparan dan sebenar-benarnya informasi mengenai peristiwa tersebut," ujarnya.
 
 
Selain itu, ketum MUI juga mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya umat islam, untuk senantiasa mewujudkan situasi kehidupan yang aman dan damai serta terus berdoa kepada Allah SWT agar melimpahkan rasa kasih sayang, menghilangkan kebencian, dan permusuhan antarsesama anak bangsa Indonesia.
 
Miftachul juga menyampaikan ucapan takziyah kepada keluarga korban.
 
"Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi musibah tersebut," tuturnya.
 
 
Seperti diketahui, Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang  pengikut Habib Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.
 
"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan  kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, pada Senin, 7 Desember.
 
Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin sekitar pukul 00.30 dini hari WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.
 
 
Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Habib Rizieq di Mapolda Metro Jaya.
 
Fadil mengatakan terdapat 10 orang yang melakukan penyerangan, namun setelah enam rekannya ambruk, empat orang sisanya melarikan diri.
 
Tidak ada korban jiwa maupun luka dari pihak kepolisian, hanya ada kerugian materi dari sebuah kendraaan rusak karena dipepet serta terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah