Berdasarkan kabar yang dihimpun, BPJS Kesehatan nantinya akan menggunakan aplikasi Primary Care (P-Care) versi vaksin Covid-19 untuk proses registrasi, screening, dan pencatatan pemberian vaksin.
Adanya perbedaan pernyataan antara Jokowi dan Jubir Program Vaksinasi ini mendapatkan tanggapan dari Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid atau HNW.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @hnurwahid, HNW mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menggratiskan vaksin Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Aksi Demo 1812 Tuntut Bebaskan HRS Digelar Besok, Eks Aktivis 98: Tolong Luhut Segera Temui Anies!
"Baru saja Presiden @jokowi diapresiasi karena nyatakan "vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat, tidak dikenakan biaya sama sekali". Tapi Jubir Program Vaksinasi sudah beda penjelasan. Vaksin Covid-19 gratis tapi harus jadi peserta BPJS Kesehatan. Mana yang benar?," ujar HNW.
Baru saja Presiden @jokowi diapresiasi krn nyatakan “vaksin covid-19 gratis unt masyarakat, tidak dikenakan biaya samasekali”. Tapi Jubir Program Vaksinasi sudah beda penjelasn:”Vaksin Covid-19 Gratis, tapi Harus Jadi Peserta BPJS Kesehatan”.Mana yg benar? https://t.co/PHB8zhpil8— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) December 17, 2020
Cuitan HNW tersebut mendapatkan berbagai macam komentar dari warganet, mulai dari yang pro dan kontra.
Baca Juga: Respons Kamboja yang Hindari Penggunaan Vaksin Sinovac, Fadli Zon: Kok Kita Begitu Loyal pada China?
"Vaksinnya sih gratis tapi biasanya entar di lapangan ada biaya lab, jarum suntik, alat suntik, sarung tangan karet, dan lain sebagainya," ujar akun Twitter @mugiwara_***.
Terakhir komentar dari akun Twitter @lespritde*** dengan mengatakan, "Mungkin maksudnya diprioritaskan terlebih dahulu supaya antriannya nanti bisa teratur ustaz. Tau sendiri lah karakter bangsa kita ini, maunya berebut pengen dulu-duluan.".***