PR DEPOK – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menolak untuk menghadiri undangan rekonstruksi kasus penembakan enam laskar FPI yang digelar kepolisian beberapa waktu lalu.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Koordinator Kontras Fatia Mulidiyanti mengatakan alasan pihaknya menolak hadir adalah terkait soal independensi.
"Dikarenakan dari beberapa rekam jejak yang sudah dialami oleh Kontras juga di mana sebenarnya setiap undangan-undangan terkait soal rekonstruksi peristiwa seperti di 21-22 Mei, lalu juga ada di Reformasi Dikorupsi dan lain sebagainya itu tidak pernah membuahkan hasil," kata Fatia.
Baca Juga: 14 Anak yang Hendak ke Istana Negara Hari Ini Telah Diamankan, Polres Tangerang Siaga di Perbatasan
Menurutnya, seharusnya rekonstruksi tersebut dapat menjadikan sebuah titik terang bagi masyarakat terkait soal situasi-situasi kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Dirinya mengutarakan, jika Kontras diundang hanya untuk legitimasi semata namun tidak ada tindak lanjutnya, maka sudah jelas akan menolak untuk hadir karena dipastikan prosesnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Jadi kalau misalnya Kontras hanya diundang hanya untuk legitimasi semata karena adanya pengundangan terhadap masyarakat sipil tapi tidak ada tindak lanjut dari kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian, maka memang kita menolak hadir karena tidak ada proses yang berujung baik," ujar Fatia.
Baca Juga: Aksi 1812 Digelar Hari Ini, Berikut Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Istana-Thamrin
Selain itu, Kontras juga turut mencermati hasil dari rekonstruksi peristiwa yang telah digelar tersebut.
Dirinya menjelaskan terdapat beberapa kejanggalan.