Network
PR DEPOK – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencermati hasil dari rekonstruksi peristiwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dirinya menjelaskan terdapat beberapa kejanggalan.
"Pertama, kita lihat bahwa dari keterangan kepolisian di konferensi pers pertama itu berbeda dengan hasil dari rekonstruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian," katanya.
Baca Juga: Tak Hadiri Undangan Rekonstruksi Penembakan Laskar FPI, Begini Tanggapan Gugus Tugas Kontras
Dirinya mencontohkan rekontsruksi tersebut tidak menghadirkan sejumlah barang bukti terkait.
"Disini juga kami tidak melihat adanya misalkan barang-barang bukti ataupun bukti mobil yang menjadi TKP sebenarnya dari penembakan yang dilakukan oleh kepolisian itu," ujarnya.
Selain itu, saat rekonstruksi tersebut semua keterangan berubah-ubah.
Baca Juga: 14 Anak yang Hendak ke Istana Negara Hari Ini Telah Diamankan, Polres Tangerang Siaga di Perbatasan
Fatia memaparkan, awalnya kepolisian menyebut bahwa ada enam orang yang menjadi korban dari penembakan, namun tiba-tiba berubah jadi empat orang, lalu dua orang tiba-tiba dibilang melarikan diri.
"Nah di situ sebenarnya ada informasi yang berbeda dan disini pada akhirnya tidak menunjukkan adanya satu tindakan prefentif dari kepolisian dalam pengejaran ini," ucapnya.
