Tak hanya itu, Zubairi menuturkan bahwa virus ini memiliki kemampuan infeksi yang lebih tinggi dan lebih mudah menular daripada varian virus corona yang saat ini sedang mewabah di dunia.
“Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen,” lanjutnya.
Baca Juga: Berharap Prabowo Tetap Pikirkan Pendukungnya, Refly Harun: Oposisi Tak Boleh Mati, Ia Obat Demokrasi
Ia menambahkan, virus ini akan lebih mudah menular pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Dalam cuitannya yang lain, Zubairi Djoerban juga mengimbau agar masyarakat jangan khawatir tentang kemampuan tes PCR untuk mendeteksi varian baru virus corona ini.
Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus korona) berbeda. Sehingga, varian baru ini masih tetap bisa dideteksi tes PCR.— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 25, 2020
“Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus korona) berbeda. Sehingga, varian baru ini masih tetap bisa dideteksi tes PCR,” ujarnya.
Baca Juga: Fadli Zon Sentil Gus Yaqut Soal Afirmasi Syiah-Ahmadiyah, Muannas: Banyak Omongnya, Semua Ditanggapi
Dengan munculnya varian baru virus corona ini, Zubairi kembali mengingatkan agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menunda dulu perjalanan untuk berlibur.***