PR DEPOK - Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer, Abdullah Mahmud Hendropriyono atau akrab disapa AM Hendropriyono memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut “mabuk agama” saat muncul di salah satu video YouTube Karni Ilyas Club yang tayang pada Jumat, 25 Desember 2020.
Klarifikasi tersebut disampaikan secara langsung oleh AM Hendropriyono melalui akun Twitter pribadinya @edo751945 pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Minggu lalu saya diwancara di Karni Ilyas Club @karniilyas Saya statement soal Mabuk Agama. Yang saya maksud mabuk itu tidak sadar. Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial. Sila Ketuhanan nomer 1 harus dilksanakan sesuai sila ke 2, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab— AM. Hendropriyono (@edo751945) December 26, 2020
“Minggu lalu saya diwancara di Karni Ilyas Club @karniilyas Saya statement soal Mabuk Agama. Yang saya maksud mabuk itu tidak sadar. Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial. Sila Ketuhanan nomer 1 harus dilksanakan sesuai sila ke 2, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” tulisnya.
Baca Juga: Belum Punya Rekening Bank BRI, BNI dan BNI Syariah untuk Dapatkan BLT UMKM 2,4 Juta? Berikut Caranya
AM Hendropriyono menjelaskan, masyarakat harus sadar untuk disiplin, dan tunduk pada aturan seperti patuhi protokol kesehatan dengan tidak mengadakan kerumunan.
Dengan demikian beragama diperlukan disiplin, tunduk pada aturan. Pancasila menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa itu paling atas. Itu diyakini dalam semua agama. Sila pertama itu harus dijabarkan dalam sila-sila lainnya.— AM. Hendropriyono (@edo751945) December 26, 2020
“Dengan demikian beragama diperlukan disiplin, tunduk pada aturan,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, Pancasila menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa di poin paling atas, dan tentunya diyakini oleh semua agama.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Rencana Gencarkan Polisi Siber di 2021, Rocky Gerung: Indikasi Akan Banyak Kejadian
Untuk itu, kata dia, sila pertama harus diterapkan dalam sila-sila lainnya.