Mobile Lab BSL 2 Sudah Dapat Digunakan, Bertugas Layani Tes PCR hingga Bisa Deteksi Penyakit Lain

- 27 Desember 2020, 10:53 WIB
 Laboratorium bergerak atau Mobile Lab BSL (Bio Safety Level) BSL 2.
Laboratorium bergerak atau Mobile Lab BSL (Bio Safety Level) BSL 2. /Antara

PR DEPOK - Laboratorium bergerak atau Mobile Lab BSL (Bio Safety Level) 2 yang dikembangkan oleh Rajawali Global Investama (RGI) bekerjasama dengan periset Universitas Padjadjaran, kini sudah dapat digunakan dan siap ditempatkan di sejumlah provinsi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI kabarnya telah menempatkan Laboratorium Bergerak BSL ke 10 provinsi di Indonesia guna menyediakan fasilitas surveilance 3T (test, trace and treatment/isolation) sebagai upaya penanggulangan pandemi ke seluruh wilayah Indonesia.

Nantinya, mobil lab ini akan mengatasi keterbatasan fasilitas laboratorium BSL 2 di daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan swab test PCR yang menjadi standar diagnosa Covid-19.

Baca Juga: KLHK Sita 300 Kilogram Daging Rusa Ilegal di Labuan Bajo, Diduga Berasal dari Taman Nasional Komodo

"Laboratorium bergerak ini telah memenuhi semua standar BSL-2 yang ditetapkan WHO dan Kementrian Kesehatan," kata Ketua Tim Inovasi, Keri Lestari, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Keri mengatakan, mobil lab bergerak ini sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas sebagai jaminan keamanan dan kelayakan rancangan kendaraan.

"Selain itu mobil lab ini sudah dilengkapi mulai dari fasilitas biosafety cabinet Level II A2 yang mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negatif, pemasangan HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan dan telah disertifikasi oleh World Bio Haz Tec dan memiliki surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Kementrian Perhubungan untuk jaminan keamanan dan kelayakan rancangan kendaraan," tuturr Keri.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beka Ulung Dikabarkan Sebut Penembakan Laskar FPI Tak Langgar HAM, Simak Faktanya

Dengan fasilitas ini, Keri menyebutkan bahwa kapasitas tes di daerah akan meningkat sekaligus menjadi fasilitas untuk pelacakan kontak erat (trace).

Kemudian setelah dilakukan pelacakan, mereka yang terpapar positif virus, jika tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan secara online melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI) yang terintegrasi dengan sistem lab di mobil ini.

Konsep pengendalian pandemi ini disebut sebagai upaya nyata memutus mata rantai transmisi virus di masyarakat.

Baca Juga: Viral Tindak Asusila Sesama Jenis Pasien-Nakes di Wisma Atlet, Kedua Pelaku Kini Diamankan Polisi

Terlebih, dengan memfasilitasi isolasi mandiri yang didampingi secara virtual sehingga hal ini juga menjadi solusi bagi keterbatasan rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini.

"Untuk penguatan konsep pengendalian pandemi, mobil ini juga dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang terintegrasi dengan pusat data Kemenkes secara online berbasis aplikasi web based," tutur Keri.

Keri juga menerangkan bahwa lab bergerak ini tidak hanya sebatas untuk pendeteksian Covid-19, tetapi alat-alat di dalamnya juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lain seperti TBC.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Trans 7 Minggu 27 Desember 2020, Love For Sale 2 dan Danur 2 Akan Tayang Hari Ini

Ia menambahkan, jika saat vaksinasi masal diberlakukan, mobil ini multi fungsi sebagai mobil untuk membawa vaksin untuk mendukung program vaksinasi di seluruh pelosok negeri.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x