Tapi,
Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”. Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 30, 2020
“Tapi, Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”. Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti,” ucap Fahri Hamzah.
Selain itu, Fahri Hamzah mengatakan semestinya sebagai orang-orang pintar harus memiliki sikap terbuka untuk membuka ruang diskusi, agar semuanya jelas dan dapat dipahami publik.
Baca Juga: Jadwal Acara di Trans TV, Kamis 31 Desember 2020: Spiderman Far From Home dan Venom Tayang Malam Ini
Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog. Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan. Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan. Seharusnya dialog adalah jalan kita.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 30, 2020
“Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog. Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan. Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan. Seharusnya dialog adalah jalan kita,” ujar dia.
Fahri Hamzah juga menyebut bahwa Mahfud MD melupakan sesuatu, yakni Indonesia adalah negara demokrasi yang mana keterbukaan dialog sangat diperlukan.
Mahfud MD juga diminta belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, di mana sudah sering terjadi penyimpangan pada kekuasaan di negeri ini.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI, Kamis 31 Desember 2020: Spesial Malam Tahun Baru Ikatan Cinta Tayang 3 Jam
Prof @mohmahfudmd lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat keluasaan selalu menyimpang. Ini pengalaman bangsa kita, pengalaman agama dan juga pengalaman ummat manusia. Apakah bapak belum paham?— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 30, 2020
“Prof @mohmahfudmd lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat keluasaan selalu menyimpang. Ini pengalaman bangsa kita, pengalaman agama dan juga pengalaman ummat manusia. Apakah bapak belum paham?” ujar Fahri Hamzah.***