Network
PR DEPOK – Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembubaran dan penetapan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang, ditandatangani enam pejabat nomor satu dari kementerian dan lembaga negara.
Keenam orang itu antara lain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhony G Plate, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Kemudian, Kapolri Jenderal Idham Azis, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar.
Baca Juga: FZ Sebut Pemerintahan Jokowi Berantakan, Ferdinand: Kocak! Apa karena Ada Prabowo-Sandi di Kabinet?
Sejak keputusan itu diketok palu, tak sedikit pihak yang protes dengan pembubaran ormas Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut.
Seperti diketahui, duo F yakni Fadli Zon dan Fahri Hamzah, menjadi dua orang dari beberapa politisi yang sangat 'vokal' memprotes keputusan pemerintah untuk membubarkan FPI.
Fadli Zon menganggap pembubaran FPI itu adalah praktik otoritarianisme serta telah membunuh demokrasi. Sementara Fahri Hamzah menyinggung beberapa orang yang mengumumkan hal tersebut merupakan orang-orang yang merupakan doktor dan guru besar.
Baca Juga: Heran Ridwan Kamil Minta Rakyat Taati SKB Pembubaran FPI, Teddy Gusnaidi: Anda Arahnya ke Mana Sih?
