“Itulah yg mengubah & memerdekakan Indonesia,” ucapnya menjelaskan.
Di samping itu, ia menilai modal politisi dewasa ini hanya bermodalkan kekuatan finansial yang di mana bersifat merusak.
Baca Juga: Publik Heran Ada Gelandangan di Sudirman-Thamrin, Fadli Zon: Ada Gula Ada Semut
“Hari ini, modal politisi hanya modal finansial, itulah yg merusak!” ujar mantan Kepala Bulog itu.
Menurutnya, modal utama finansial sebagai modal utama sangat merusak sistem perpolitikan Indonesia, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ia berpendapat bahwa saat ini Indonesia mengikuti model kapitalisme yang diterapkan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: 44 Ribu Nakes di Jabar akan Disuntik Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Kami Siap 10 Kali Lipat Lebih
Dominasi modal finansial sbg modal utama politik sangat merusak krn sistim politik kita ikuti model kapitalisme ugal2an ala Amerika, perlu cukong. Berbeda dgn Eropa, parpol dibiayai negara. Anggota DPR bekerja utk rakyat, sehingga kesejahteraan sosial, ekonomi, kebahagian tinggi. https://t.co/fQkBa826LU— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 5, 2021
“Dominasi modal finansial sbg modal utama politik sangat merusak krn sistim politik kita ikuti model kapitalisme ugal2an ala Amerika, perlu cukong,” katanya.
Berbeda dengan mekanisme politik yang ada di Eropa, kata dia, di mana partai politik (parpol) dibiayai oleh negara.
“Berbeda dgn Eropa, parpol dibiayai negara,” ucapnya menerangkan.