BPOM Ungkap Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac: Cukup Aman, Tak Tunjukkan Efek Samping yang Serius

- 5 Januari 2021, 22:17 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PIXABAY/Gerd Altmann

Baca Juga: 44 Ribu Nakes di Jabar akan Disuntik Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Kami Siap 10 Kali Lipat Lebih

Vaksin yang uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia, lanjutnya, adalah vaksin influenza dan vaksin polio.

Meski keduanya di produksi di Bio Farma, tetapi uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia dan secara regulasi memungkinkan.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Muti Arintawati mengaku belum bisa menegaskan kehalalan dari vaksin Sinovac untuk menangkal virus corona karena masih ada informasi yang perlu dilengkapi.

Baca Juga: Disdik Jabar Sebut 12 Daerah Siap Gelar PTM: Sudah Diverifikasi Kesiapannya oleh Pengawas Sekolah

Muti tidak menjelaskan secara rinci terkait informasi yang dimaksud. Hanya kuantitasnya terbilang sedikit karena proses audit sudah rampung.

"Masih ada sedikit informasi yang harus dilengkapi sehingga tentunya kami tidak bisa kemudian memberikam kesimpulan. Kesimpulan halal tidaknya juga tidak ada di LPPOM, tetapi di Komisi Fatwa (MUI)," kata Muti.

LPPOM MUI sudah memastikan tidak pasif dalam menerima informasi vaksin, tapi melakukan kajian secara intensif yang dikerjakan auditor LPPOM MUI, seperti literatur, jurnal, dan keterangan dari pakar mengenai bahan baku vaksin juga digali.

Baca Juga: Unpad Copot Wakil Dekan FPIK karena Sempat Jadi Anggota HTI, Jubir Presiden: HTI Ormas Terlarang

"Kalau semua informasi sudah lengkap, MUI tetap menunggu keputusan dari BPOM tentang safety, tentang thoyyib tadi untuk memutuskan. Kemudian apakah bisa dikeluarkan sertifikat halal atau tidak," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah