Menurutnya, nama gedung pertemuan itu bisa saja diganti lagi apabila kepemimpinan di Kabupaten Klaten berpindah tangan ke partai lain.
“Terus yang terpilih misalnya partai PAN atau Demokrat, lalu dia ganti lagi catnya warna biru,” ucap Rocky.
Sambil berkelakar, ia mengungkapkan, jika bupati yang terpilih berasal dari PKS, mungkin tinggal dicat sedikit karena PKS warnanya sudah berevolusi kemerah-merahan.
Selain itu, Rocky juga menganjurkan Sri Mulyani untuk mencari nama yang tidak terlalu eksplisit dalam penamaan gedung tersebut.
Baca Juga: Fadli Zon 'Nyinyir' Soal Blusukan, Muannas: Niatnya Baik, Jadi Gak Bisa Dibohongi Kayak Kisah RS
Apabila Sri Mulyani ingin menghormati Ketua PDI Perjuangan itu, alangkah lebih baik jika dirinya menggunakan nama yang mengasosiasikan Megawati.
“Jangan pakai ‘Megawati’, tapi pakai nama yang mengasosiasikan ibu Mega. Apa saja, Graha Wati atau apa begitu,” ucapnya menjelaskan.
Pasalnya, kata Rocky, pemberian nama tersebut justru dapat memicu persoalan di masa yang akan datang.
“Suatu waktu bisa bermasalah karena begitu diganti, Ibu Mega justru tersinggung nanti kan?” ucapnya.
Baca Juga: Maruf Amin tak Akan Divaksin dengan Sinovac, Stafsus Wapres: Nanti Kalau Ada Vaksin yang Sesuai