Megawati Dijadikan Nama Gedung oleh Sri Mulyani, Rocky Gerung: Bisa Bermasalah kalau Namanya Diganti

- 6 Januari 2021, 09:17 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official./

PR DEPOK – Bupati Klaten, Sri Mulyani mendapatkan sorotan usai mencatut nama Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pada salah satu gedung di daerahnya.

Sri Mulyani beralasan bahwa penamaan gedung pertemuan tersebut sebagai wujud rasa cintanya kepada Megawati yang merupakan mantan Presiden RI ke-4.

Gedung milik publik itu pun dicat dengan warna merah yang diketahui sangat identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Naik, Survei Voxpopuli: Pembubaran FPI Turut Mendongkrak

Hal tersebut menarik perhatian pengamat politik Rocky Gerung. Ia menilai bahwa tak sepatutnya nama Megawati sengaja diberikan pada gedung yang dibangun menggunakan uang rakyat.

Akan tetapi, di sisi lain, Rocky mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan penghormatan Sri Mulyani terhadap Megawati sebagai salah satu tokoh nasional.

“Saya bayangkan bahwa ada kebanggaan pada Ibu Mega, ya tentu saja itu soal pilihan pribadi,” tutur Rocky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, Januari 2021.

Namun demikian, Rocky menjelaskan bahwa pembangunan gedung tersebut menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang didalamnya ada hak rakyat.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Ini Diprediksi akan Banyak Dicari pada Tahun 2021, Segera Beli Sebelum Harganya Naik

Menurutnya, nama gedung pertemuan itu bisa saja diganti lagi apabila kepemimpinan di Kabupaten Klaten berpindah tangan ke partai lain.

“Terus yang terpilih misalnya partai PAN atau Demokrat, lalu dia ganti lagi catnya warna biru,” ucap Rocky.

Sambil berkelakar, ia mengungkapkan, jika bupati yang terpilih berasal dari PKS, mungkin tinggal dicat sedikit karena PKS warnanya sudah berevolusi kemerah-merahan.

Selain itu, Rocky juga menganjurkan Sri Mulyani untuk mencari nama yang tidak terlalu eksplisit dalam penamaan gedung tersebut.

Baca Juga: Fadli Zon 'Nyinyir' Soal Blusukan, Muannas: Niatnya Baik, Jadi Gak Bisa Dibohongi Kayak Kisah RS

Apabila Sri Mulyani ingin menghormati Ketua PDI Perjuangan itu, alangkah lebih baik jika dirinya menggunakan nama yang mengasosiasikan Megawati.

“Jangan pakai ‘Megawati’, tapi pakai nama yang mengasosiasikan ibu Mega. Apa saja, Graha Wati atau apa begitu,” ucapnya menjelaskan.

Pasalnya, kata Rocky, pemberian nama tersebut justru dapat memicu persoalan di masa yang akan datang.

“Suatu waktu bisa bermasalah karena begitu diganti, Ibu Mega justru tersinggung nanti kan?” ucapnya.

Baca Juga: Maruf Amin tak Akan Divaksin dengan Sinovac, Stafsus Wapres: Nanti Kalau Ada Vaksin yang Sesuai

Di samping hal itu, Rocky mengatakan bahwa Megawati merupakan salah satu tokoh penting di Indonesia, terutama di era sebelum reformasi tahun 1998.

“Bagi bangsa ini, Ibu Mega pernah memperlihatkan sikap kritis kepada kekuasaan waktu melawan Orde Baru,” katanya.

Menurut penilaiannya, langkah Sri Mulyani justru dapat mencoreng nama baik Megawati sebagai tokoh nasional.

“Nanti itu juga akan dilupakan orang karena tadi orang lebih mementingkan pencitraan sesaat daripada basis sejarah demokrasi dan di dalamnya ada Megawati,” ujar Rocky.

Baca Juga: Publik Heran Ada Gelandangan di Sudirman-Thamrin, Fadli Zon: Ada Gula Ada Semut

Ia berpendapat bahwa hal tersebut juga dapat mendorong orang lain menyimbolkan tokoh-tokoh yang masih hidup dengan menyematkan nama tokoh tersebut pada fasilitas publik.

“Orang suatu waktu mungkin dengan ide yang agak norak karena jengkel pada prestasi presiden yang tidak bisa menyejahterakan rakyat, semua jalan underpass disebut Joko Widodo itu,” tutur pria yang merupakan akademisi itu.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x