Selain Surabaya, ia pun menyoroti penanganan Covid-19 di DI Yogyakarta, dan memuji Sri Sultan Hamengkubuwono.
“Wes emosi lah, 800 miliar bisa swab gratis (Surabaya), DIY cuma 246 miliar (anggarannya), Covid-nya hari ini tambah 40. 200 miliar tok DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono,” tutur dr Tirta.
Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Jumat 22 Januari 2021
Merasa kesal dengan anggaran tinggi DKI Jakarta yang menurutnya tak jelas dipakai untuk apa, dr Tirta pun menegaskan bahwa uang tersebut adalah uang rakyat.
Ia pun kembali meminta agar Anies Baswedan menjelaskan secara transparan soal anggaran tersebut.
“Jawab 10 triliun itu buat apa? Masih denda, oh my God. Mau nangis saya kalau lihat itu bro. ini duit rakyat, saya mau nangis bro kalau baca ini,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Tidur Kenakan Kaus Kaki Basah Dapat Menurunkan Demam
Senada dengan dr Tirta, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, juga turut mempertanyakan soal anggaran kepada Gubernur DKI. Bedanya, ia menantang Anies Baswedan untuk menjelaskan secara transparan perihal dana Formula E yang hingga kini masih menjadi misteri.
Pak Gub @aniesbaswedan tlg pendukungnya disuruh nonton hingga selesai spy paham masalah dan substansi pertanyaan sy yg mgkn mewakili jutaan rakyat ttg dana Formula E. Spy Pak Gub jg bs memberi keterangan secara terbuka, bkn hanya bicara dana aman tanpa bukti.
(Mohon RT ya sobat) pic.twitter.com/j2wYPGHzye— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 21, 2021
“Jadi pertanyaan kita sekarang, uang sebesar 31 juta poundsterling itu atau sekitar Rp560 miliar itu kemana? Nies, jawablah, kau transfer ke mana itu dana? Ke rekening siapa? Atas nama siapa? Ke negara mana? Jelaskan,” papar Ferdinand dalam video yang diunggahnya di akun Twitter, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia pun turut menanggapi kekesalan dr Tirta yang juga meminta penjelasan dari Anies Baswedan perihal anggaran.