Ia menegaskan, jangan sampai perkataan Ambroncius Nababan dipelintir sedemikian rupa.
“Jgn sampai ada yg memframing bhw yg dihina sukunya,” ujarnya.
Baca Juga: Kerumunan Warga Padati Lokasi, Polisi Bubarkan Shooting Sinetron Ikatan Cinta di Megamendung Bogor
Kemudian, Teddy memberikan sebuah contoh lain agar masyarakat tidak salah dalam memahami perbedaan maksud dari pernyataan Ambroncius itu.
“Sama ketika pak @Jokowi dihina, disamakan dgn monyet, tdk ada yg framing bhw sukunya yg dihina,” tuturnya.
“Pernyataan Pigai bahwa "Orang jawa tidak mungkin minta maaf", itu bukan keseseorang, tapi ke suku jawanya,” ujar Teddy melanjutkan.
Ia kembali menegaskan perbedaan makna dari unggahan Ambroncius Nababan itu.
“Ini hanya contoh saja, beda antara menghina seseorang dengan dugaan menghina suku,” katanya.
Lebih lanjut, Dewan Pakar PKPI itu memperingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak ‘mengganggu’ Indonesia.