Pasalnya, dikatakan Ariel, apabila ‘ilmu’ para jenderal itu sudah tinggi, mereka dapat menguasai kebijakan negara dan seisinya tanpa perlu melakukan kudeta.
Oleh karena itu, Ariel pun memberikan saran kepada para jenderal tersebut untuk kembali belajar.
“Kalau sudah tinggi, bisa kuasai kebijakan negara, hutan dan lautan, tanpa kudeta. Ayo sana belajar lagi!,” ucapnya.
Jendral2 Myanmar itu ilmunya masih rendah.
Kalau sudah tinggi, bisa kuasai kebijakan negara, hutan dan lautan, tanpa kudeta. Ayo sana belajar lagi! ????— Ariel Heryanto (@ariel_heryanto) February 1, 2021
Sebagai informasi, sosok Min Aung Hlaing tidaklah asing di telinga banyak negara di dunia internasional.
Pada 2017 silam, Menlu Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson memperingatkan Min Aung Hlaing untuk menghentikan aksi kekerasannya kepada Rohingya.
Akan tetapi, Min Aung Hlaing tak menghiraukannya, operasi Genosida kepada Rohingya masih terus berjalan.
Sebelum menjadi petinggi Tatmadaw, Min Aung Hlaing sudah melahap operasi militer pembersihan etnis minoritas di Myanmar Timur.
Operasi tempur paling terkenal Min Aung Hlaing ialah saat di perbatasan Myanmar-China untuk menghabisi tokoh setempat, Peng Jiasheng.