Penanganan Pandemi RI Terendah di ASEAN, Yan Harahap: Gak Heran, ‘Pembantu’ Presiden Sibuk Ngebet Nyapres

- 3 Februari 2021, 16:44 WIB
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap.
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap. /Facebook Yan Harahap

PR DEPOK - Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama kasus aktif Covid-19 tertinggi di Asia, dengan jumlah kasus aktif 175.349 orang.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, dalam menangani pandemi Covid-19, Indonesia berada di peringkat ke 85 dari total 98 negara yang diteliti.

Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia termasuk peringkat rendah di ASEAN, dengan rincian Myanmar (24), Malaysia (16), Singapura (13), Thailand (4), dan Vietnam (2).

Baca Juga: Jokowi Belum 'Balas' Surat AHY Soal Pengambilalihan Demokrat, Rocky: Ada Kehati-hatian untuk Jawab Isu Kudeta

Sejumlah negara itu dinilai lebih baik dalam menangani perkembangan pandemi di negaranya.

Sementara untuk negara peringkat pertama yang paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah Selandia Baru.

Data tersebut berdasarkan laporan dari Lowy Institute, lembaga Think Tank asal Australia, yang dirilis pada pertengahan Januari 2021.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Para Pemimpin Dunia Dikabarkan Pakai Jarum Suntik Palsu Saat Divaksin Covid-19, Cek Faktanya

Menanggapi hal ini, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap menilai bahwa bukan sesuatu yang mengagetkan lagi jika ada laporan seperti itu.

Yan Harahap mengungkapkan, laporan tersebut sangat mungkin muncul lantaran ada jajaran pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ikut fokus membantu presiden dalam menangani pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut berpengaruh pada upaya pemerintah dalam menangani pandemi sehingga jadi tidak maksimal.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Ikut Disebut Soal Kudeta AHY, Rachland Nashidik: Tak Ada yang Mau Mengaku, Isu Ini Memalukan

Menurut Yan Harahap, pihak itu saat ini justru sedang sibuk mengurusi kepentingannya sendiri.

Tanggapan tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Rabu, 3 Februari 2021.

Gak heran, wong ‘pembantu’ Presiden bukannya ikut fokus tangani pandemi, malah sibuk mau ‘merebut’ partai orang, ngebet nyapres,” kata Yan Harahap.

Baca Juga: Pedagang Pasar akan Jadi Sasaran Pertama Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua, Segera Dimulai di Akhir Februari 2021

Diketahui, pernyataan Yan Harahap itu ditujukan untuk Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang isunya akan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju di Pilpres 2024.

“Belajarlah dari Mayor AHY, Jenderal Moeldoko. Paling tidak, jika mau masuk politik harus menjadi anggota partai dulu dan mengabdi di partai,” ujar Yan Harahap.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan inkonstusional yang akan melengserkan dirinya.

Baca Juga: Cara Daftar e-Form BRI, Awas Jangan Salah Informasi, Seperti Ini Tahapannya

Menurut AHY, ada pejabat tinggi di lingkaran pemerintahan Presiden Jokowi yang terlibat dalam kudeta melengserkan dirinya dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan AHY melalui kanal YouTube pribadinya pada Senin, 1 Februari 2021.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x