Setelah mendapat laporan itu, AHY pun segera menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta menggelar konferensi pers untuk membeberkan adanya upaya kudeta tersebut.
Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat itu juga membantah pernyataan Moeldoko yang menyebut pertemuan dengan kader Partai Demokrat sekadar acara minum kopi.
“Kalau ngopi-ngopi dengan orang yang tidak dikenal apanya yang ngopi-ngopi? Nah itu persoalan, ini offside, bukan cuma offside, kartu merah. Ini kartu merah kalau dalam sepakbola, harus out,” ucapnya.
Sebelumnya diketahui, Moeldoko disebut-sebut berupaya merebut kepemimpinan Partai Demokrat dan menjadikannya sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.
Mantan Panglima TNI itu juga disebut telah menemui sejumlah kader Partai Demokrat.
Pertemuan itu bertujuan untuk menggalang kekuatan agar dapat menyelenggarakan KLB.
Akan tetapi, Moeldoko membantah tudingan tersebut. Ia mengaku bahwa dirinya tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat lantaran bukan bagian dari internal partai.***