Usai Memeriksa Data Uji Klinis Brazil dan China, BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin CoronaVac untuk Lansia

- 7 Februari 2021, 22:23 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay

PR DEPOK - Pada Jumat, 5 Februari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk digunakan pada kelompok lanjut usia yang berumur 60 tahun ke atas. 

Pernyataan informasi tersebut disampaikan oleh Penny K Lukito selaku Kepala BPOM dalam jumpa pers yang dilaksanakan secara virtual yang diikuti dadi Jakarta, pada Minggu 7 Februari 2021. 
 
Dalam pernyataannya itu, Penny juga menjelaskan terkait dosis vaksin yang nantinya bisa diberikan pada kelompok lansia. 
 
 
"Pada 5 Februari 2021, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis, yang masing-masing dosisnya berselang 28 hari," ucap Penny. 
 
Dia menjelaskan, meski imunogenitas vaksin tersebut menunjukkan angka yang baik setelah 28 hari, tetapi BPOM menyarankan agar jarak pemberian antardosis 14 hari. 
 
Hal itu disarankan karena pada rentang waktu tersebut pembentukan antibodi terjadi secara optimal seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, pada Minggu 7 Februari 2021. 
 
 
"Rentang pemberian antardosis 14 hari juga mempertimbangkan keadaan pandemi sehingga masyarakat memerlukan perlindungan secepatnya," katanya menambahkan.
 
Meski sudah ada persetujuan penggunaan darurat, Penny menyampaikan bahwa vaksinasi terhadap lansia harus dilakukan secara hati-hati karena berisiko tinggi. 
 
Menurutnya, orang lanjut usia cenderung mempunyai komorbid yang menyebabkan screening menjadi sangat penting sebelum dokter memberikan persetujuan vaksinasi. 
 
 
Kemudian guna menjadi panduan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi terhadap lansia, BPOM sudah mengeluarkan lembar fakta yang bisa menjadi acuan. 
 
Tak hanya itu, manajemen risiko juga perlu dilakukan, khususnya bila terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
 
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti KIPI, penyediaan layanan kesehatan harus diperhatikan dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan jadi hal yang begitu penting. 
 
 
"Dengan demikian, diharapkan angka kematian lanjut usia akibat Covid-19 bisa menurun," ujar Penny. 
 
Diketahui, persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk lansia dikeluarkan BPOM setelah memeriksa data uji klinis fase pertama dan kedua di China dan fase ketiga di Brazil. 
 
Di China, uji klinis fase pertama dan dan kedua dilakukan terhadap 400 lanjut usia dan menunjukkan hasil yang baik, yakni terdapat kadar antibodi 97,96 persen 28 hari setelah pemberian dosis kedua. 
 
 
"Dengan data yang dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang serius, uji klinis fase ketiga di Brazil dilakukan terhadap 600 lanjut usia dengan hasil aman dan tanpa ada dampak serius," kata Penny. 
 
Efek samping yang muncul dari vaksinasi vaksin tersebut umumnya ringan, seperti nyeri, mual, demam, bengkak dan sakit kepala.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x