PR DEPOK - Baru-baru ini sebuah buku pelajaran yang memuat nama 'Ganjar' dengan kalimat 'Ganjar Tidak Pernah Salat' ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.
Adanya soal 'Ganjar Tidak Pernah Salat' dalam buku itu lantas membuat banyak pihak mengaitkannya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Untuk diketahui, buku yang memuat soal 'Ganjar Tidak Pernah Salat' itu merupakan buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar (SD).
Dalam foto buku pelajaran yang viral di Twitter itu, nampak sebuah narasi yang mengilustrasikan bahwa seseorang bernama 'Pak Ganjar' tidak pernah bersyukur dan tidak pernah melaksanakan salat.
Narasi dalam buku tersebut kemudian dipermasalahkan sejumlah pihak lantaran dianggap sebagai serangan terhadap yang bersangkutan.
Viralnya narasi dalam buku pelajaran SD yang kemudian dihubungkan dengan Ganjar Pranowo itu kemudian menarik tokoh Papua, Christ Wamea untuk turut angkat bicara.
Menyoroti pemberitaan soal buku yang memuat narasi 'Ganjar Tidak Pernah Salat' , Christ Wamea menyebut bahwa buku itu merupakan cetakan tahun 2009 dan tidak dapat dihubungkan dengan Ganjar Pranowo lantaran belum menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada 10 Februari 2021 kemarin.
"Soal 'Ganjar Tidak Pernah Sholat', Penerbit: Itu Cetakan thn 2009, Pak Ganjar Pranowo blm jd gub. Jateng," kata Christ Wame sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter pribadinya yaitu @PutraWadapi pada Kamis, 11 Februari 2021.
Christ Wamea juga menyinggung kader-kader partai yang turut mengomentari soal buku tersebut.
Adanya kader-kader partai yang disebut Christ Wamea 'mengamuk dengan drama Ganjar Pranowo difitnah' adalah akibat bahwa di dalam pikirannya hanya ada soal radikal dan intoleransi.
Menurutnya, nama Ganjar di Indonesia terbilang banyak, bahkan ada ribuan, maka jangan lantas dikaitkan dengan Ganjar Pranowo.
"Kader partai bocah2 ngamuk dgn drama pak Ganjar Pranowo kader PDIP difitnah. Padahal ada ribuan nama Ganjar di Indinesia. Ini akibat dr diotak hy ada radikal & intoleransi," kata Christ Wamea.***