PR DEPOK - Di tengah riuhnya sorotan publik ihwal pernyataan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang membuka pintu lebar bagi masyarakat untuk aktif mengkritik pemerintah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengibaratkan sebuah kritik itu layaknya obat.
Menurut Presiden RI keenam itu, obat memang terasa pahit.
Namun, jika obat tersebut tepat guna dan diberikan dengan dosis yang tepat pula, akan membuat seseorang menjadi sehat.
1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat.
Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 13, 2021
“Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan,” tulis SBY sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter resminya, Minggu 14 Februari 2021.
Kemudian pujian dan sanjungan, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengibaratkan seperti layaknya gula yang memang terasa manis.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan justru akan mendatangkan penyakit.
2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan.
Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 13, 2021
“Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan,” ujar SBY melanjutkan.