Saat itu, Prabowo maju dalam konvensi calon presiden Partai Golkar, namun kalah dan konvensi dimenangkan oleh Wiranto.
Pada 2009, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai Presiden. Namun kali ini, dia memiliki kendaraan sendiri yakni Partai Gerindra.
Baca Juga: Din Syamsuddin Desak Revisi SKB 3 Menteri, Ferdinand: Ciri Orang Radikalis Memang Gemar Pemaksaan
Awalnya, Prabowo berniat maju bersama Ketua Umum PAN kala itu Soetrisno Bachir yang digandengnya menjadi calon wakil presiden.
Namun, upaya Prabowo-Soetrisno gagal diawal karena tidak mampu memenuhi persyaratan kursi dukungan.
Prabowo pun mengubah rencananya dan berkoalisi bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.
Melalui perundingan yang cukup lama, akhirnya Prabowo dipasangkan dengan Megawati sebagai calon wakil presiden.
Namun lagi-lagi, pasangan ini gagal meraih kemenangan. Kemenangan Pilpres saat itu diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono.
Pada 2014, Prabowo kembali maju. Kali ini, Prabowo berhasil menjadi calon presiden dan menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.