PR DEPOK – Banjir di Jakarta dan sekitarnya masih menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.
Tak sedikit yang kemudian mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lantaran dinilai tidak mampu mengatasi masalah banjir di Ibu Kota.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku bahwa dirinya juga turut merasakan banjir di rumahnya, seperti yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan, ia sempat harus mengungsi lantaran kediamannya di Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.
Atas banjir yang turut dirasakannya itu, Hasto mengatakan bahwa dirinya paham perasaan korban yag rumahnya terendam banjir.
“Selain lumpur di mana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa,” ujar Hasto pada Minggu, 21 Februari 2021.
Ia juga mengaku paham akan kesulitan yang dirasakan oleh warga Jakarta yang belum lama ini juga merasakan banjir.
Perasaan inilah yang kemudian mendorongnya untuk mengkritik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang seharusnya bisa mengatasi banjir.
“Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI itu,” ujarnya.
Menanggapi kritik yang disampaikan Hasto kepada Anies ini, Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap, menilai Sekjen PDIP tersebut ‘linglung’ lantaran mengkritik pemimpin yang tidak bertanggung jawab atas banjir yang dirasakannya di Bekasi.
“Mungkin Hasto ‘linglung’,” cuit Yan dalam cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia merasa heran lantaran Hasto PDIP malah mengkritik Gubernur DKI Jakarta, padahal rumahnya yang kebanjiran berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.
“Rumahnya di Bekasi kebanjiran, tapi ‘protesnya’ sama gubernur DKI,” lanjutnya.
Untuk diketahui, sebelumnya disampaikan oleh Anies Baswedan, banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Jumat, 19 Februari 2021, kini telah 100 persen surut.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, banjir telah surut di semua titik sejak Senin, 22 Februari 2021 dini hari.
Menurutnya, surutnya banjir Jakarta berkat hasil kerja keras dari seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sehingga banjir tak berlangsung terlalu lama.***