Akan tetapi, di tengah bencana banjir itu, masih terdapat kelompok masyarakat yang disebut buzzer atau pendengung.
Mustofa pun merasa heran, bagaimana para pembina buzzer tersebut mengajari para buzzer tersebut.
“Saya s.d skrg enggak tahu. Bagaimana cara pembina BuzzeRp itu meramu,” tulis Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 22 Februari 2021.
Selain itu, ia juga heran pada para buzzer tersebut yang masih mampu membagi-bagikan berbagai narasi yang cenderung aneh.
“Lalu membagi2 ratusan narasi aneh saat banjir melewati DKI,” kata Mustofa.
Ia menilai bahwa para buzzer itu mempunyai banyak kreasi bahasa dan gagasan-gagasan miring.
“Mereka punya banyak banget kreasi bahasa dan gagasan-gagasan miring,” ujarnya.
Saya s.d skrg enggak tahu. Bagaimana cara pembina #BuzzeRp itu meramu, lalu membagi2 ratusan narasi aneh saat banjir melewati DKI. Mereka punya banyak banget kreasi bahasa dan gagasan-gagasan miring. Gak pernah denger, kapan mereka sibuk berempati.— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) February 20, 2021
Lebih lanjut, Mustofa pun bertanya-tanya kapan para buzzer tersebut sibuk berempati terhadap sesama.