PR DEPOK - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo baru-baru ini mengakui bahwa banjir yang terjadi di Semarang merupakan salahnya.
Pernyataan itu disampaikan sebagai balasan dari cuitan salah satu warganet yang bertanya mengapa Ganjar Pranowo tak menyalahkan Wali Kota atau air kiriman dari Ungaran.
Enggan melemparkan kesalahan, Ganjar Pranowo lebih memilih untuk mengaku salah dan menyatakan bahwa pihak lain di pemerintahan sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengatasi banjir.
Sikap Ganjar Pranowo tersebut kemudian ditanggapi oleh mantan juru bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi melalui akun Twitternya @Uki23.
Dalam cuitannya, Dedek menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo selaku gubernur sebetulnya berpeluang untuk menagih tanggung jawab pemerintah Kota Semarang lantaran menurutnya Semarang merupakan daerah otonom atau tingkat II, berbeda dengan DKI Jakarta.
"Padahal Semarang (daerah tingkat II) itu daerah otonom, tidak seperti DKI dimana otonomi ada di tangan daerah tingkat I. Sah2 saja kalau pak @ganjarpranowo bareng warga Semarang 'menagih' tanggung jawab Pemkot," kata Dedek menjelaskan.
Namun, sikap yang diambil Ganjar Pranowo dengan mengaku salah membuat Dede memberikan applause atau emoji tepuk tangan seolah mengapresiasi tindakan dari Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Tapi pak GP memilih untuk mengaku salah. (emoji tepuk tangan)," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 25 Februari 2021.
Meskipun demikian, Dedek mengungkapkan beberapa hal yang lebih penting selain sikap yang dilakukan Ganjar tersebut.
Setidaknya ada empat hal yang menurutnya lebih penting dalam mengatasi bencana banjir yaitu adaptasi bencana yang harus diperkuat, strategi dan pelaksanaan mitigasi hingga transparansi data bencana.
"Tapi ada yg gak kalah penting drpd sikap pak GP ini, yaitu strategi & pelaksanaan mitigasi & adaptasi bencana yg harus diperkuat, juga empati terhadap korban bencana & transparansi data bencana," ujar Dedek menjelaskan.
Pernyataan tersebut disampaikan lantaran sebelumnya Dedek sempat mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang menampilkan data bencana banjir ke publik, yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta seperti rekayasa.
Maka dari itu, Dedek menyampaikan agar Jawa Tengah tak seperti dengan daerahnya yakni DKI Jakarta.
"Jangan sampai meniru daerahku, pak!," katanya menambahkan.
Tapi ada yg gak kalah penting drpd sikap pak GP ini, yaitu strategi & pelaksanaan mitigasi & adaptasi bencana yg harus diperkuat, juga empati terhadap korban bencana & transparansi data bencana. Jangan sampai meniru daerahku, pak!— Dedek Prayudi - Uki || ig: @uki_dedek (@Uki23) February 24, 2021
***