Soal Seruan Jokowi untuk Benci Produk Luar Negeri, Ganjar Pranowo: Itu sebagai Bentuk Keberpihakan

- 5 Maret 2021, 17:04 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo angkat suara soal ucapan Presiden Jokowi yang gaungkan benci produk luar negeri.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo angkat suara soal ucapan Presiden Jokowi yang gaungkan benci produk luar negeri. /Humas Jateng/Vivi/Humas Jateng

PR DEPOK - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo turut angkat bicara soal pernyataan Presiden Jokowi untuk benci produk luar negeri.

Seperti diketahui, ucapan benci produk luar negeri itu dilontarkan Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Muhamad Lutfi, Kamis 4 Maret 2021 kemarin.

Adapun tujuan dari seruan benci produk luar negeri itu, Jokowi menyebutkan agar masyarakat Indonesia lebih cinta terhadap produk-produk hasil buatan dalam negeri.

Baca Juga: Andi Arief Sebut SBY akan Geruduk Istana, Iwan Sumule Tegas: ProDEM Dukung dan Ikut, Penindasan Harus Dilawan!

Banyak pihak menanggapi pernyataan Jokowi itu dengan negatif, namun Ganjar Pranowo memiliki pendapatnya sendiri.

Pendapatnya itu dilontarkan Ganjar Pranowo di Semarang, Jateng, pada Jumat, 5 Maret 2021.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Ganjar Pranowo mengartikan pernyataan Jokowi itu sebagai salah satu bentuk keberpihakan pada produk-produk dalam negeri.

"Mungkin kalimat membenci itu dalam arti untuk menegaskan keberpihakan kita karena faktanya tidak semua bisa kita produksi sendiri, namun saya mencermatinya atas narasi yang disampaikan oleh Pak Presiden kalau saya menerjemahkan, ayo pakai produksi dalam negeri secara serius dan memang mesti ada insentif yang diberikan," katanya.

Baca Juga: Soal KLB Partai Demokrat di Sumut, Andi Arief ke Jokowi: Jangan Salahkan Mantan Presiden Demonstrasi di Istana

Malahan, kata Ganjar Pranowo, dirinya telah membuat interpretasi menerapkan pernyataan Presiden Jokowi benci produk luar negeri di Jateng.

Dijelaskan dia, bahwa tidak hanya pendampingan dan memberikan insentif, namun juga dengan membeli produk-produknya dan mempermudah proses jika UMKM harus masuk dalam e-katalog.

"Umpama dia harus masuk ke e-katalog, ya itu dipermudah, maka kita punya aplikasi nanti yang kita siapkan namanya 'Blangkon Jateng' itu nanti kita pakai untuk memudahkan penunjukkan langsung (barang) yang di bawah Rp200 juta, tapi transparan dan ini kita pakai untuk membeli produk dalam negeri dan sebenarnya kita hanya butuh praktik saja, kalau Pak Presiden bilang gitu mau gak ikut kita?" ujarnya.

Baca Juga: Tak Hanya Marzuki Alie dan Max Sopacua, Nazaruddin Turut Hadiri KLB Partai Demokrat di Deli Serdang

Contoh lain yang telah diterapkannya di Provinsi Jateng adalah kebijakan mengenakan baju adat sebagai seragam setiap hari Kamis dan ini secara otomatis menggeliatkan produk dalam negeri.

Bukti lain bahwa Pemprov Jateng mendukung produk dalam negeri adalah saat Gubernur Ganjar menggencarkan penggunaan GeNose C19 yang murni merupakan karya anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga sudah angkat bicara terkait ramainya tanggapan akibat pernyataannya untuk benci produk luar negeri.

Baca Juga: Mahfud MD Tak Acuhkan KLB Demokrat, Yan: Gubernur Sumut Saja Angkat Bicara, Apa Dia Lebih Paham Hukum?

Presiden Jokowi mengatakan boleh saja menyampaikan kecintaan terhadap produk Indonesia dan benci pada produk asing.

"Kemarin, saya sampaikan untuk cinta produk Indonesia, untuk bangga terhadap produk Indonesia, dan boleh saja kita bilang tidak suka pada produk asing, masa kita tidak boleh bilang tidak suka, kan boleh saja tidak suka pada produk asing," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Maret 2021

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah