Network
PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Benny K. Harman menyoroti kabar penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat hari ini Jumat, 5 Maret 2021.
Diketahui bersama. KLB Partai Demokrat itu digelar di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan kabar yang dihimpun, penyelenggaraan KLB Partai Demokrat ini bertujuan untuk menggeser kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Isu tersebut terdengar setelah mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Damrizal mengumumkan tanggal pelaksanaan KLB tersebut.
Salah satu kader yang diberhentikan oleh AHY bersama keenam kader lainnya itu menjelaskan, sebagian besar Ketua DPD dan Ketua DPC sudah menyampaikan kesediaannya untuk hadir dalam KLB tersebut.
Soal KLB Partai Demokrat itu, Benny K. Harman melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID, justru mengunggah foto sebuah buku berjudul "How Democracies Die".
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Benny Harman pun menyarankan agar masyarakat untuk membaca buku yang diunggah oleh dirinya tersebut.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat akan lebih memahami mengapa pemerintah membiarkan adanya KLB tersebut.
“Baca buku ini. Dgn baca buku ini kita jadi mengerti mengapa rezim sekarang membiarkan bahkan mengkawal peserta KLB Partai Demokrat,” ujar Benny Harman.
Lebih lanjut, menurut dia, pelaksanaan KLB tersebut tidak sejalan dengan konstitusi Partai Demokrat.
“Yang jelas2 tidak sejalan dgn konstiusi Partai jalan dgn aman menuju lokasi KLB,” ucapnya menambahkan.
Apabila hal tersebut terjadi, kata Benny Harman, maka suatu partai akan hancur dan di sisi lain juga merusak demokrasi.
“Hancur partainya, rusak demokrasinya. Liberte?” kata dia mengakhiri.
Baca buku ini. Dgn baca buku ini kita jadi mengerti mengapa rezim sekarang membiarkan bahkan mengkawal peserta KLB Partai Demokrat yang jelas2 tidak sejalan dgn konstiusi Partai jalan dgn aman menuju lokasi KLB. Hancur partainya, rusak demokrasinya. Liberte? pic.twitter.com/6Vn9dmzUyG— Benny K Harman (@BennyHarmanID) March 5, 2021
Baca Juga: Tak Hanya Marzuki Alie dan Max Sopacua, Nazaruddin Turut Hadiri KLB Partai Demokrat di Deli Serdang
Sebagai informasi, buku tersebut awalnya terbit pada tahun 2018 dan ditulis oleh dua ilmuan politik dari Universitas Harvard, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.
Buku tersebut berisi tentang bagaimana para pemimpin terpilih dapat secara bertahap menumbangkan proses demokrasi di negerinya.
Dengan tumbangnya proses demokrasi, secara bersamaan dapat meningkatkan kekuasaan mereka.***
