Soroti Kerumanan Moeldoko dalam KLB Partai Demokrat, Gus Umar: Kenapa Gak DIperiksa Polisi?

- 6 Maret 2021, 15:25 WIB
Gus Umar soroti kerumunan Moeldoko dalam pelaksanaan KLB di Deli Serdang.
Gus Umar soroti kerumunan Moeldoko dalam pelaksanaan KLB di Deli Serdang. /Instagram/@umar_hasibuan70.

PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar kembali mengungkapkan pendapatnya terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Sebelumnya diberitakan, KLB yang dilaksanakan di Deli Serdang telah menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2021-2025.

Keputusan tersebut diambil setelah Moeldoko mengalahkan mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie berdasarkan hasil voting dari para peserta KLB.

Baca Juga: Makin Panas! SBY Dapat Kabar AD/ART Partai Demokrat yang Sah Telah Diubah Sebelum KLB Deli Serdang Digelar

Penetapan tersebut disampaikan langsung Pimpinan Sidang KLB Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

"Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner,” ucap Jhoni Allen pada Jumat, 5 Maret 2021.

Seperti diketahui bersama, KLB tersebut mendapat sorotan luas dari masyarakat lantaran banyaknya kontroversi.

Salah satu hal yang menjadi sorotan utama yakni berlangsungnya acara tersebut di tengah masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.

Baca Juga: Singgung Pensiunan Jenderal Berpolitik, Said Didu: SBY, Wiranto, dan Prabowo Bikin Partai, Moeldoko?

Pasalnya, politisi senior Partai Demokrat, Max Sopacua mengeklaim bahwa acara KLB tersebut dihadiri ribuan orang. Hal itu lantas dinilai telah menimbulkan kerumunan.

Gus Umar pun melalui akun Twitter pribadinya @UmarAlChelsea75, menanyakan kepada pihak kepolisian mengapa Moeldoko tidak diperiksa karena berkerumun.

Itu Moeldoko bikin kerumunan kenapa Gak diperiksa polisi? @DivHumas_Polri,” kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Achmad Annama: Contoh Saya, Kalah pun Bangga daripada Menang Rekayasa

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai bahwa Moeldoko telah bersekongkol dengan orang dalam, tega dan darah dingin melakukan kudeta.

“Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai norma,” ujar SBY tegas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @UmarAlChelsea75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah